Tentara Amerika Didampingi 'Makhluk Gaib' agar Terhindar dari Kematian
- Defense.gov
VIVA – Tentara Amerika Serikat (AS) akan didampingi 'makhluk gaib' agar terhindar dari kematian. Makhluk gaib di sini bukan setan maupun jin, tetapi sensor tersembunyi di balik baju baja pelindung prajurit AS yang mampu mendeteksi jika nyawa seorang personel berada dalam bahaya dalam menjalan sebuah operasi militer.
Bahaya yang dimaksud adalah ledakan akibat ranjau darat. Dilansir dari Daily Mail, Sabtu, 7 Maret 2020, setiap tentara Amerika akan menerima tiga alat pengukur, satu untuk helm, dada, dan bahu yang akan menyala jika pemakainya membutuhkan tindakan medis.
Sensor tersebut dirancang untuk mengukur gelombang ledakan tekanan berlebih yang diukur dalam pound per inchi persegi (PSI). Jika satu sampai empat PSI berwarna hijau, empat hingga 16 berwarna kuning dan lebih besar dari 16 berwarna merah.
Sekitar 58 unit militer yang terdiri dari 12-36 personel telah diberikan total 4.408 alat sensor pengukur ledakan BlackBox Biometrics 7th Generation atau B3G7. Program ini dikembangkan sebagai tanggapan terhadap serangan rudal Iran terhadap AS di Irak pada Januari lalu, yang menyebabkan 110 prajuritnya mengalami cedera otak traumatis ringan.
Tahan benturan
Pihak terkait telah mengerjakan proyek ini selama sekitar 20 bulan dan sedang menguji teknologi itu sebagai bagian dari pelatihan program Combat in Training Queryable Exposure/Event Repository (CONQUER).
"Apa yang dibaca alat pengukur ledakan ini adalah gelombang tekanan berlebih yang diukur dalam pound per inchi persegi atau PSI. Jadi kami mendapatkan angka PSI dari tiga tempat berbeda pada sensor yang dapat dikenakan oleh personel militer," ujar Kathy Lee, asisten khusus Menteri Pertahanan AS untuk Urusan kesehatan.
Tekanan ledakan adalah tekanan yang disebabkan oleh gelombang kejut yang diciptakan dari ledakan. Sensor memiliki tiga peringatan berbeda yang menyala setelah peristiwa ledakan yakni hijau, kuning, dan merah.
Lee juga mengungkapkan ketika seorang personel terkena ledakan maka sensor akan menunjukkan apakah mereka mungkin telah terluka. "Sensor nirkabel ini bisa diisi melalui port US kecil dan terbungkus dengan casing tahan benturan," tuturnya.
Saat ini sensor tersebut masih dalam tahap pengujian yang dilakukan di lingkungan pelatihan. Diperkirakan sensor itu dapat dipakai di lingkungan operasional dalam 18 hingga 24 bulan ke depan.