KRI Alugoro, Siluman Laut Indonesia Sukses Menyelam hingga 310 Meter
- PT PAL Indonesia
VIVA – Kapal Republik Indonesia (KRI) Alugoro, siluman laut Indonesia sukses menyelam hingga kedalaman 310,8 meter di Perairan Utara Bali pada Rabu, 4 Maret kemarin. Uji coba selam yang dinamakan tactical diving depth (TDD) ini langsung dipantau oleh Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Budiman Saleh.
Kabar menggembirakan ini dipublikasi di akun Instagram resmi PT PAL, @PTPAL_INDONESIA, seperti dikutip oleh VIVA, Kamis, 5 Februari 2020. Dalam Twitter-nya juga dijelaskan bahwa TDD merupakan tes kedalaman taktis bagi sebuah kapal selam pada kedalaman di bawah layer laut yang sulit dideteksi kapal atas air.
"TDD merupakan bagian dari 53 item Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Selam KRI Alugoro," demikian keterangan resmi PT PAL Indonesia (Persero). Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari Batch Pertama kerja sama pembangunan kapal selam antara PT PAL dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan.
Dua kapal sebelumnya dibuat di Korea Selatan, yakni KRI Nagapasa-403 diluncurkan pada 2017 dan KRI Ardadedali-404 pada 2018. Kendati dibuat di dalam negeri, namun Korea Selatan masih membantu mengawasi pembuatan kapal selam bernegara listrik diesel itu.
Keberhasilan pembangunan ini menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam di Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero). Dalam pengerjaan joint section PT PAL Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan dengan predikat zero defect, atau tanpa kesalahan sedikit pun.
Spesifikasi?
KRI Alugoro, yang resmi meluncur pada 11 April 2019, memperkuat jajaran satuan kapal Komando Armada II, yakni Satuan Kapal Selam (Satsel) sebagai center of gravity.
Kapal selam ini memiliki panjang 61,3 meter, kecepatan 21 knot di bawah permukaan air, berkemampuan jelajah hingga 50 hari lantaran didesain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun.
Selain itu, KRI Alugoro bisa menampung lebih dari 40 kru kapal ditambah dengan satu tim pasukan khusus TNI AL untuk menunjang fungsi operasi. Pasukan khusus ini bisa Komando Pasukan Katak (Kopaska), Batalion Intai Amfibi (Yon Taifib), dan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).
KRI Alugoro juga sudah diperkuat oleh torpedo Black Shark generasi terbaru dari Whitehead Alenia Sistemi Subacquei yang bisa mengejar target sejauh 50 kilometer.
Dimensi torpedo itu sepanjang 3,6 meter dengan diameternya mencapai 553 milimeter. Cukup untuk menimbulkan hulu ledak yang masif di sekitar target. Dari teknologi radarnya, secara garis besar, KRI Alugoro memakai Naval Combat Management MSI-90U Mk2.
Ini adalah sistem pengelolaan data yang paling mutakhir untuk melihat keadaan sekitar, sehingga mampu menjaga wilayah perairan Indonesia dari ancaman.
Layaknya seekor paus dan lumba-lumba gelombang ultrasonik yang digunakan kapal selam KRI Alugoro 405 bakal dibuat menjadi gambar 3 dimensi untuk melihat kondisi bawah laut.