Jasad Manusia Bisa 'Reinkarnasi' Jadi Bunga
- U-Report
VIVA – Apabila manusia meninggal dunia, umumnya, jasad mereka dikubur atau dikremasi (dibakar). Tapi, kini ada cara lain untuk mengabadikan seseorang yang sudah tiada, namun, seakan-akan hadir di dekat orang terkasih. Caranya dengan dikompos untuk dijadikan pupuk tanaman seperti bunga. Jadi, bisa dikatakan jasad manusia bisa 'reinkarnasi' menjadi bunga.
Mengutip situs Independent, Rabu, 26 Februari 2020, ibu kota Amerika Serikat (AS), Washington DC, menjadi negara bagian pertama yang melegalkan pengomposan manusia untuk pembuatan pupuk sejak tahun lalu. Saat ini negara bagian lainnya sedang mempertimbangkan untuk menerapkan undang-undang yang serupa.
Anggota DPR dari Partai Demokrat, Jay Inslee, menandatangani regulasi yang mengizinkan pengomposan manusia yang akan mulai berlaku pada Mei mendatang. Sementara itu, Cristina Garcia dari Majelis California, berharap negara bagiannya bisa menyusul Washington DC untuk melegalkan regulasi ini.
"Suatu hari nanti kalau sudah tiada, saya ingin menjadi pohon. Itu pilihan, ya. Terserah kalau orang lain," tuturnya. Pengomposan manusia adalah proses memecah jasad menjadi tanah yang kemudian bisa diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk dalam menyuburkan tanaman seperti bunga.
Pada kesempatan terpisah, perusahaan Seattle Recompose melakukannya dengan menempatkan jasad manusia di dalam kapal yang telah diisi serpihan kayu, tanaman alfalfa, dan jerami. Semua bahan-bahan ini akan diproses selama beberapa minggu ke depan.
Satu jasad manusia bisa menghasilkan satu meter kubik tanah. Cara ini akan jadi alternatif praktik penguburan saat ini di mana ada anggapan membahayakan lingkungan dan manusia serta tidak memuaskan secara psikologis.
"Setiap tahun, sebanyak 2,7 juta orang meninggal dunia di Amerika Serikat. Sebagian besar dimakamkan secara konvensional atau dikremasi, yang menciptakan karbondioksida dan partikulat ke atmosfer," demkian keterangan resmi Recompose dalam situs resminya.
Praktik-praktik seperti ini menghabiskan tanah dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dengan demikian pengomposan manusia diklaim lebih baik daripada kubur atau dikremasi.