Pasukan Khusus AS Cari Teroris Pakai 'Ilmu Santet'
- NBC News
VIVA – Pasukan khusus Amerika Serikat (AS) mencari teroris pakai ilmu santet. Ilmu santet di sini bukan menggunakan makhluk gaib, melainkan teknologi yang bisa tahu lokasi teroris hanya dari detak jantung.
Saat ini, Pusat Komando Operasi Khusus AS atau United States Special Operations Command (USSOCOM) sedang menguji senjata laser yang mampu mendeteksi keberadaan teroris di tengah kerumunan orang dengan cara memindai detak jantung mereka.
Senjata laser bernama Jetson ini mampu mengidentifikasi target dari jarak ratusan meter dengan membaca getaran kecil yang dilepaskan dari jantung.
Menurut laporan MIT Technology Review, teknologi yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan atau Pentagon ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi teroris sebelum menyerang mereka dengan serangan drone maupun sniper.
"Saya tidak mengatakan bahwa Anda bisa melakukannya dari luar angkasa. Tetapi jangkauan yang lebih panjang seharusnya memungkinkan. Artinya, Laser Jetson akan diperuntukkan bagi seluruh anggota pasukan khusus. Saat ini prototipe Laser Jetson mampu bekerja pada jarak hingga 650 kaki atau 200 meter," kata Steward Remaly, kepala divisi Teknis Pemberantasan Terorisme Pentagon, dikutip dari situs The Sun, Minggu, 23 Februari 2020.
Ia melanjutkan Proyek Laser Jetson telah dikembangkan selama beberapa tahun dengan memanfaatkan informasi berupa sidik jari dan detak jantung yang unik dari setiap individu manusia. Jetson bekerja melalui pancaran inframerah tidak terlihat yang ditembakkan ke target, untuk mendeteksi getaran dari jantung target.
Setelah itu algoritma akan menerjemahkan pola dalam detak jantung, kemudian melalui pemeriksaan silang dari database detak jantung untuk melihat apakah targetnya adalah orang yang tepat. Jika target dikonfirmasi, maka target dapat ditembak tanpa risiko salah sasaran.
Saat ini pasukan khusus AS telah menggunakan alat pengenalan wajah atau dari analisis gaya berjalan seseorang untuk mengenali teroris dari kejauhan. Namun, kendalanya adalah target dapat dengan mudah mengubah gaya berjalan atau menyamarkan wajah mereka untuk menghindari deteksi.
Manfaat dari detak jantung adalah sulit bagi seseorang untuk mengubahnya dengan sengaja. Laser Jetson juga disebut lebih akurat dan bekerja pada jarak yang lebih jauh, daripada bentuk lain yang disebut analisis biometrik.
"Dibandingkan dengan wajah, biometrik jantung lebih stabil dan dapat mencapai akurasi lebih dari 98 persen," klaim dia.
Pemindaian dengan Laser Jetson juga kemungkinan akan dikombinasikan dengan pemindaian pengenalan wajah untuk mengonfirmasi identitas target. Tapi belum diketahui kapan Pentagon mengizinkan ‘ilmu santet modern’ Laser Jetson ini dipakai secara resmi oleh pasukan khusus AS di medan perang.