Beredar Gambar Es di Antartika Mencair dalam Waktu Kurang dari 10 Hari
- npr
VIVA – Suhu udara di bumi kian terasa panas. Hal ini membuat hamparan es atu yang mulai banyak mencair. Seperti gambar yang diterbitkan oleh lembaga antariksa National Aeronautics and Space Administration, atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan NASA.
NASA membuktikan bahwa kumpulan es di wilayah Antartika bisa mencair dengan cepat, hanya dalam waktu kurang dari 10 hari. Kejadian ini terjadi usai gelombang panas menghantam wilayah tersebut.
Dua gambar pemandangan Antartika setelah mengalami gelombang panas awal Februari itu dirilis oleh Earth Observatory NASA. Gambar diambil dari satelit Landsat 8 di Pulau Elang yang berada di ujung utara Semenanjung Antartika
Dikutip laman NPR, Sabtu 22 Februari 2020, dua foto diambil hanya berselang 9 hari yaitu pada 4 dan 13 Februari 2020. Namun dua hari berselang dari foto pertama diambil, suhu di area tersebut mencapai 18,3 derajat celcius.
Sementara pada gambar yang dipublikasikan 4 Februari 2020, terlihat masih banyak wilayah yang tertutup salju. Sembilan hari kemudian, hanya terlihat beberapa titik yang tertutup salju, dan wilayah dataran mulai terlihat.
"Gelombang panas menyebabkan pencairan yang meluas di gletser terdekat. Udara hangat yang terus menerus bukan tipikal yang akan terjadi di Antartika hingga Abad ke-21, namun mulai sering terjadi dalam beberapa tahun," ujar lembaga ruang angkasa itu.
Di pulau tersebut, hilangnya es dan salju datang pada 6 Februari dengan satu inci salju mencair. Tanggal 11 Februari, pulau Elang kehilangan salju hingga 4 inci. Ahli glasiologi asal Nichols College di Massachusetts Amerika Serikat, Mauri Pelto merasa kaget setelah melihat dua gambar itu.
"Saya belum pernah melihat kolam leleh yang berkembang begitu cepat di Antartika," ujar dia.
Para ahli di World Meteorological Organization mencatat Semenanjung Antartika merupakan wilayah dengan pemanasan tercepat di Bumi. Suhu di sana rata-rata naik hingga 3 derajat celcius selama setengah abad terakhir.