Tak Cuma Ilmu Gaib, Tentara Amerika Punya Jurus Menelanjangi Lawan
- PR News Wire
VIVA – Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS/US Army) tidak hanya belajar ilmu gaib alias mengembangkan teknologi menembus dinding. Tapi, kini mereka akan membeli 40 ribu unit kacamata pintar atau berteknologi tinggi untuk menelanjangi serta menaklukkan lawan di medan perang.
Mengutip situs Sputniknews, Senin, 17 Februari 2020, kacamata pintar ini akan dilengkapi The Integrated Visual Augmentation System (IVAS) yang didasarkan pada sistem kombinasi realitas dari Microsoft Hololens 2.
Kacamata pintar IVAS dirancang untuk memungkinkan pasukan tempur mengidentifikasi mana lawan atau kawan, dan mengarahkan senjata mereka tanpa melihat musuh secara langsung.
Pasukan yang menggunakan kacamata seperti itu akan mendapatkan informasi yang lebih baik dan dapat mendapatkan perlindungan saat baku tembak di medan perang.
Pada tampilannya, Hololens akan mirip dengan helm pintar yang biasa dikenakan oleh pilot pesawat tempur yang akan memproyeksikan data ke bidang tampilan pemakai kacamata. Hololens telah dirilis pada 2016 dan beroperasi pada sistem Microsoft Windows 10.
Kacamata pintar itu juga akan membantu seorang prajurit yang tergabung dalam pasukan infanteri untuk mempertahankan kesadaran situasionalnya saat berinteraksi dengan IVAS, yang akan dilengkapi dengan sistem pengenalan wajah, layar digital tembus pandang warna, sensor termal dan cahaya rendah, serta akuisisi dan identifikasi target dengan cepat.
Pada Desember 2019, Direktur Lethality Cross Functional Team di Angkatan Darat (AD) AS, Brigadir Jenderal David Hodne, mengatakan kacamata pintar tersebut pertama-tama akan dikirim ke unit tingkat atas, kemudian dipasok ke formasi infanteri lainnya.
"Kami berharap akhir tahun 2021, seluruh personel angkatan darat segera dilengkapi dengan kacamata pintar ini," jelas dia.
Sebelumnya, Angkatan Darat (AD) AS sedang mengembangkan teknologi untuk menembus dinding. Tak hanya menembus, mereka juga ingin agar tentaranya dapat melihat target dari balik dinding.
Karena itu, saat ini mereka sedang membutuhkan bantuan dari pakar industri teknologi dan pertahanan untuk mengembangkan teknologi yang dinamakan Sense Through The Wall (STTW).