Fisikawan Perempuan Pertama Asal Papua Diminta Jokowi Pulang
- abc
"Karena bioethanol kalau proses pembuatannya sempurna itu bisa jadi pengganti bensin, tapi kalau yang sederhana yang bisa dibuat di rumah-rumah itu bisa jadi pengganti minyak tanah," paparnya.
Yane mengaku telah mengujicobakan proyek bio etanolnya ini, namun diakui masih perlu jalan panjang untuk merealisasikan mimpinya menghadirkan sumber energi alternatif.
Sebagai langkah awal, ia kini bergabung sebagai staf pengajar studi Teknik geofisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Cendrawasih, Papua.
"Di Uncen kami punya tim energi baru dan terbarukan, kita tengah meneliti potensi mikro algae untuk pengganti solar, itu endemik di setiap tempat di dunia."
"Tapi sejauh ini saya tertarik untuk mengembangkan bio etanol untuk mengurangi sampah."
"Saya berharap sekarang setelah menjadi dosen penuh di kampus, ide energi bioethanol ini bisa dikembangkan." tuturnya.
Laboratorium sains terpadu Papua Yane Ansanay bekerja sebagai di laboratorium sebagai asisten profesor di North Carolina State University.
Supplied
Selain menjadi doktor fisika perempuan pertama di Papua, Yane Ansanay juga menjadi pendiri Gerakan Papua Muda Inspiratif, sebuah yayasan yang menghimpun sumber daya manusia muda berprestasi dari berbagai lintas disiplin ilmu pengetahuan asal Papua.
Gerakan ini didapuk untuk mengawaki pembangunan sumber daya manusia Papua yang inovatif.