Misi Khusus Jokowi untuk Doktor Fisika Perempuan Pertama Papua
- abc
Bakat menonjol Yane Ansanay di bidang Fisika sudah terlihat sejak duduk di bangku sekolah menengah.
"Fisika ilmu yang menarik karena bisa menjelaskan banyak hal yang ada di alam atau hal sederhana yang ada di sekitar kita."
"Misal kita lihat awan bergerak, itu kan karena angin dan itu bisa dijelaskan dengan teori fisika." katanya.
Prestasinya dibidang Fisika ini kemudian ditemukan oleh program pencarian anak jenius yang dilakukan oleh Profesor Johannes Surya pada 2003.
Yane lolos seleksi mengikuti pendidikan di Surya Institut yang dikhususkan bagi anak dengan bakat dasar kuat atau jenius dan mendapat gemblengan langsung dari fisikawan Johannes Surya untuk mengikuti ajang Olimpiade Fisika Internasional.
"Tahun 2003-2004 setelah kelas 1 SMA, saya lolos ikut sekolah dengan Profesor Johanes Surya di Tangerang. Muridnya semua anak-anak pintar dari berbagai daerah, dari 14 orang, saya perempuan satu-satunya dan dari Papua."tutur Yane.
Yane kemudian melanjutkan studi fisikanya di Universitas Pelita Harapan, dan lalu kemudian meraih beasiswa untuk meneruskan sekolah masternya di North Carolina State University di Amerika Serikat.
Namun menurutnya Papua masih memiliki banyak sosok lain yang mumpuni di bidang fisika.
Ia menyebut nama rekannya yang juga alumnus North Carolina State University, yakni Maya Wospakrik.
Maya kini menjadi Peneliti Fisika Nuklir di Fermilab, sebuah laboratorium sains di Illinois Amerika Serikat.
Selain itu ada juga Anieke Boaire, perempuan pemenang First Step to Nobel Prize, sebuah kompetisi internasional Bergengsi dalam Bidang Fisika.