Mengenal Suwati, Dinosaurus Terbuas Seukuran Bus dan Pesaing T Rex

Rahang Siamraptor suwati
Sumber :
  • www.metro.co.uk/Reuters

VIVA – Fosil dinosaurus pemakan daging yang ukurannya sebesar bus telah ditemukan di Thailand. Wow nggak kebayang ya guys. Fosil hewan raksasa itu diperkirakan menjelajahi Bumi sekitar 155 juta tahun yang lalu. Peneliti melabelinya pesaing Tyrannosaurus rex atau T Rex

Misteri Punahnya Dinosaurus Terungkap

Dikutip dari situs Metro, Selasa 15 Oktober 2019, binatang itu memiliki rahang yang sangat besar, gigi bergerigi hingga delapan inci dan cakar panjang. Peneliti menamai fosil dinosaurus ini sebagai Siamraptor suwati. Ilmuwan melabeli dinosaurus ini sebagai predator paling buas pada masanya.

Penemuan kali ini diperkirakan mencapai empat individu. Penemuan termasuk tengkorak dan tulang belakang. Fosil itu ditemukan saat penggalian di kuburan dinosaurus di provinsi timur laut Nakhon Ratchasima.

Fakta Mengerikan Gigi Komodo, Ada Lapisan Besi

Peneliti mengatakan Siamraptor suwati mungkin telah menyaingi Tyrannosaurus rex, yang sebelumnya dilabeli sebagai dinosaurus asli dari Asia. Tahu nggak guys, peneliti memperkirakan panjang Siamraptor suwati lebih dari 26 kaki atau hampir 8 meter dan memiliki berat setidaknya 3,5 ton. 

Ia masuk dalam kelompok dinosaurus carcharodontosaurus. Jenis ini masuk dalam kategori besar dan ganas seperti T rex. Ketua penelitian itu mengatakan, Siamraptor suwati hidup 115 juta tahun yang lalu pada iklim sub-tropis atau tropis dan semi-lembab.

Kerangka Dinosaurus Terbesar di Dunia Berusia 150 Juta Tahun Terjual Rp 720 Miliar

"Ia hidup dengan berburu, memakan dinosaurus pemakan tumbuhan seperti iguanodontia. Kami yakin ia jadi predator paling buas pada saat itu," ujar salah satu peneliti, Duangsuda Chokchaloemwong.

Rahang Siamraptor suwati

Temuan ini melahirkan deskripsi baru tentang evolusi awal carcharodontosaurus. Jenis predator besar ini tersebar luas selama lebih dari 130 juta tahun sampai ada asteroid besar yang memusnahkannya.

Ahli paleontologi, Chokchaloemwong mengatakan, spesies itu jadi anggota terpenting di ekosistem di seluruh benua. Namun catatan fosil mereka masih sangat kurang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya