BJ Habibie dan Jejak Pesawat R80
- VIVA.co.id/setkab.go.id
VIVA – Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu 11 september 2019 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Duka mendalam dirasakan seluruh lapisan masyarakat, terlebih beliau merupakan salah satu orang yang berpengaruh di negeri ini.
BJ Habibie banyak meninggalkan karya-karya yang luar biasa, salah satunya adalah pesawat R80. Di penghujung 2018, anak sulungnya, Ilham Akbar Habibie berkisah, sang ayah merupakan inisiator pesawat R80.
"R pada pesawat memiliki arti region, sedangkan 80 adalah jumlah penumpang yang mampu diangkut pesawat itu," kata Ilham.
Jika tidak meleset, seharusnya pesawat itu sudah masuk tahap perincian prototipe yang bisa memakan waktu hingga dua tahun. Sedangkan saat Ilham bicara, pesawat masuk di tahap akhir desain. Untuk konsep penerbangannya akan dilakukan per region, misalnya dari Padang ke Palembang.
"Jadi kalau ada yang mau terbang dari Padang ke Palembang enggak perlu ke Jakarta dulu untuk transit, bisa langsung," ujarnya.
Karena kondisi BJ Habibie yang sudah tidak memungkinkan, menurut Ilham, mantan presiden itu tidak lagi terjun dalam pembuatan desain pesawat. Pembuatan pesawat dilakukan oleh PT Regio Aviasi Indonesia atau RAI. Di sana Ilham menjabat sebagai Komisaris RAI.
Minimal pesawat itu dapat kita lihat di udara sekitar lima tahun lagi. Ada pun kemungkinannya, akan terdapat penambahan kursi penumpang hingga 100 dalam waktu 10 tahun setelah penerbangan.
Kini Habibie sudah berpulang, namun apa yang dilakukannya untuk memajukan Tanah Air tentu tidak bisa dilupakan. Selamat jalan BJ Habibie, terima kasih atas jasa-jasamu.