Ada Awan 'Aneh' Muncul di Jakarta, Begini Fakta BMKG

Awan stratocumulus di Jakarta Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Adi Wicaksono

VIVA – Kemarin warga di Jakarta Timur ada yang mengira muncul penampakan awan aneh lho. Sempet divideoin juga penampakan tersebut dan terlihat gumpalan awan kelihatan agak beda gitu. Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menegaskan, awan yang muncul Sabtu sore 7 September 2019 bukan fenomena aneh. 

Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 17-23 Desember 2024

Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto menjelaskan awan yang dikira aneh tersebut merupakan awan kategori status (menengah) dari jenis stratocumulus. 

"Itu awan bukan aneh, biasa saja. Mungkin orang jarang melihat. Seringnya kalau awan itu berpotensi hujan, yang dilihat masyarakat jenis cumulus tapi yang lebih rendah. Bisa cumulus congestus atau cumulunimbus, yang lebih tampak seperti kapas tebal da lebih tinggi," jelasnya kepada VIVA.co.id, Minggu 8 September 2019. 

Dishub Jakarta Siapkan 10 Kapal untuk Kirim Pangan ke Kepulauan Seribu

Siswanto menjelaskan, awan stratocumulus dapat menghadirkan gerimis ringan. Untuk di wilayah Indonesia dan area tropis lainnya, awan stratocumulus terbentuk pada ketinggian antara 2 hingga 8 kilometer. 

"Awan-awan ini pada dasarnya dapat terbentuk karena adanya pengangkatan kabut pagi atau melalui udara dingin yang bergerak pada ketinggian rendah di suatu wilayah," ujarnya. 

BMKG Modifikasi Cuaca di Titik Rawan Bencana dan Jalur Mudik

Dia mengatakan, kabut pagi merupakan campuran udara dingin dengan materi polutan akibat pembakaran akan bergerak naik pada saat permukaan menghangat karena sinar matahari, sehingga pada ketinggian tertentu menggumpal membentuk awan. 

Ciri-ciri awan stratocumulus

- Berbentuk perca- perca atau lembaran
- Berwara abu-abu atau terkadang keputih-putihan
- Terdiri dari massa awan yang bulat
- Gumpalannya tampak mengumpul atau terkadang terpisah-pisah
- Sebagian besar susunan elemennya teratur
- Awan ini tidak termasuk awan yang menimbulkan hujan yang lebat (baca: proses terjadinya hujan tidak terlalu intens)  

Nah udah dijelasin ya, jadi gitu kalau nemu awan yang aneh-aneh lagi jangan sungkan tanya saja langsung ke BMKG melalui saluran media sosialnyaa saja. Oke guys selamat berakhir pekan ya!.

Helikopter BMKG mendarat darurat di Maros, Sulsel

Diterjang Cuaca Buruk, Helikopter BMKG Mendarat Darurat di Maros

Helikopter mendarat di Lapangan Kassi Kebo Maros Baru, sekitar pada Selasa, 17 Desember 2024, sore sekitar pukul 15.30 Wita.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024