Ada Awan 'Aneh' Muncul di Jakarta, Begini Fakta BMKG

Awan stratocumulus di Jakarta Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Adi Wicaksono

VIVA – Kemarin warga di Jakarta Timur ada yang mengira muncul penampakan awan aneh lho. Sempet divideoin juga penampakan tersebut dan terlihat gumpalan awan kelihatan agak beda gitu. Namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menegaskan, awan yang muncul Sabtu sore 7 September 2019 bukan fenomena aneh. 

Toyota Fortuner Terguling di PIK 2 Bukti Mobil SUV Gak Bisa Ngebut Sembarangan

Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto menjelaskan awan yang dikira aneh tersebut merupakan awan kategori status (menengah) dari jenis stratocumulus. 

"Itu awan bukan aneh, biasa saja. Mungkin orang jarang melihat. Seringnya kalau awan itu berpotensi hujan, yang dilihat masyarakat jenis cumulus tapi yang lebih rendah. Bisa cumulus congestus atau cumulunimbus, yang lebih tampak seperti kapas tebal da lebih tinggi," jelasnya kepada VIVA.co.id, Minggu 8 September 2019. 

Debit Air Sungai Mulai Naik, BPBD Limapuluh Kota Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah

Siswanto menjelaskan, awan stratocumulus dapat menghadirkan gerimis ringan. Untuk di wilayah Indonesia dan area tropis lainnya, awan stratocumulus terbentuk pada ketinggian antara 2 hingga 8 kilometer. 

"Awan-awan ini pada dasarnya dapat terbentuk karena adanya pengangkatan kabut pagi atau melalui udara dingin yang bergerak pada ketinggian rendah di suatu wilayah," ujarnya. 

Kebakaran Hutan di LA, Kualitas Udara Makin Buruk dan Mengancam Nyawa

Dia mengatakan, kabut pagi merupakan campuran udara dingin dengan materi polutan akibat pembakaran akan bergerak naik pada saat permukaan menghangat karena sinar matahari, sehingga pada ketinggian tertentu menggumpal membentuk awan. 

Ciri-ciri awan stratocumulus

- Berbentuk perca- perca atau lembaran
- Berwara abu-abu atau terkadang keputih-putihan
- Terdiri dari massa awan yang bulat
- Gumpalannya tampak mengumpul atau terkadang terpisah-pisah
- Sebagian besar susunan elemennya teratur
- Awan ini tidak termasuk awan yang menimbulkan hujan yang lebat (baca: proses terjadinya hujan tidak terlalu intens)  

Nah udah dijelasin ya, jadi gitu kalau nemu awan yang aneh-aneh lagi jangan sungkan tanya saja langsung ke BMKG melalui saluran media sosialnyaa saja. Oke guys selamat berakhir pekan ya!.

Arsip Foto. Gelombang tinggi menerjang bagian wilayah Teluk Labuan, Banten.

Peringatan Dini BMKG: Gelombang Tinggi Capai 4 Meter Terjang Perairan Banten

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mencapai empat meter dalam hingga tiga hari ke depan di perairan laut Banten.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025