Gara-gara Teknologi 4G, Robot Mahasiswa ITS Keok di Korea Selatan
- VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah
VIVA – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya, Jawa Timur mengikuti kompetisi Roboworldcup 2019 di Changwon, Korea Selatan pada Agustus lalu. Tapi mereka terpaksa menelan kecewa karena harus dikalahkan oleh negara lain. Ternyata salah satu biang kegagalan mereka adalah teknologi 4G.
Rektor ITS, Mochamad Ashari mengatakan, kekalahan tim kampusnya itu karena robot buatan mahasiswa ITS tidak menggunakan jaringan 5G seperti peserta yang lainnya. Tim ITS masih mengandalkan jaringan 4G.
"Rata-rata robot mereka sudah menggunakan jaringan 5G. Kita kalah dari Korea, karena mereka menggunakan jaringan generasi kelima," ujarnya di ITS, Surabaya, Kamis 5 September 2019.
Menurutnya, jaringan 4G kalah cepat dengan 5G. Jaringan telekomunikasi generasi keempat itu masih mengalami kelambatan. Misalnya saja saat sudah ada perintah untuk melakukan tendangan, tapi robot itu tidak segera tanggap.
Baca juga yuk: Tak Rela Iuran Naik, #TdLBpjsNaikWeLoveJokowi Ramaikan Twitter
Menurut Ashari, jaringan 5G juga bisa dimanfaatkan untuk dunia pendidikan, seperti untuk kegiatan di dalam kelas. Misalnya dengan kehadiran dosen melalui teknologi hologram saat terpisahkan jarak. Penggunaannya akan maksimal jika menggunakan 5G karena tanpa delay.
"Sebenarnya kuliah online sudah diterapkan dan targetnya mereka yang tinggal di pedalaman. Tapi dengan hadirnya hologram dan 5G akan sangat membantu proses belajar mengajar," katanya.