Era Revolusi Industri 4.0, Koperasi Diminta Jangan 'Jadul'
- wartaekonomi
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof Rully Indrawan menegaskan bahwa tantangan baru koperasi tak sekadar cara berbisnis di era digital, melainkan juga mengubah mindset dalam sistem tata kelola secara menyeluruh.
"Koperasi harus melakukan reformasi total agar mampu melewati era revolusi industri 4.0. Koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi secara dinamis," ucap Rully dalam acara penyerahan penghargaan Koperasi Berprestasi dalam rangka Hari Koperasi Tingkat Provinsi DI Yogyakarta, Kamis 25 Juli 2019.
Rully menambahkan, koperasi juga harus kreatif dan inovatif dalam menjalankan strategi bisnisnya. "Harus sudah mengembangkan aplikasi-aplikasi, termasuk aplikasi pelayanan anggota dan bisnis, untuk meningkatkan kinerja usahanya," ujar Rully.
Menurut Rully, teknologi bisa dijadikan sebagai alat koperasi dalam menerapkan strategi efisiensi usaha dan dapat meningkatkan daya saing.
"Saat ini, RAT sudah bisa dilakukan secara online. Artinya, dengan anggota koperasi yang mencapai ratusan ribu orang, berapa anggaran yang bisa dihemat dan bisa dialokasikan untuk pengembangan usaha," tandas Rully.
Dengan begitu, lanjut Prof Rully, koperasi akan mampu menjawab tantangan zaman dan mampu bersaing dengan sektor usaha lainnya. "Koperasi saat ini sudah banyak yang berkembang menjadi besar dan masuk ke sektor-sektor usaha modern," kata Rully.
Rully mengakui, jumlah koperasi dalam lima tahun terakhir memang mengalami penurunan secara signifikan. Namun, hal itu terjadi karena Kemenkop dan UKM menggulirkan program Reformasi Total Koperasi, dimana ke depan hanya akan ada koperasi yang berkualitas.
"Kita tidak lagi bicara kuantitas, melainkan kualitas. Kalau ada koperasi yang sudah tidak aktif, ya akan kita bubarkan. Itulah fenomena yang terjadi dalam lima tahun terakhir," jelas Rully.