Manusia Mendarat di Bulan Dituding Hoax, Ini Kata NASA
- NASA/The Verge
VIVA – Beberapa hari lagi Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA akan merayakan setengah abad salah satu misi terpenting dalam sejarah, yaitu Apollo 11. Misi itu merupakan pertama kalinya manusia menginjakkan kaki di Bulan, menempatkan bendera Amerika Serikat di permukaan Bulan. Namun, tudingan hoaks pendaratan Bulan hingga kini masih muncul.
Dikutip dari situs Mirror, Jumat, 12 Juli 2019, bicara tentang bendera yang saat itu dibawa astronaut, salah satu gambar menunjukkan saat antariksawan Buzz Aldrin memberi hormat pada bendera. Namun, ada salah satu aspek dari foto itu yang membuat bingung para ahli teori konspirasi.
Bendera terlihat melambai tertiup angin dalam foto. Faktanya di satelit alami Bumi hampir tidak memiliki atmosfer, yang artinya tidak ada angin di sana. Ahli teori konspirasi terus menggunakan gambar itu sebagai bukti NASA memalsukan pendaratan di Bulan. Artinya pendaratan manusia di Bulan adalah hoaks.
"Rupanya di Bulan tidak ada angin, dan berdirinya bendera di Bulan diterangi oleh Matahari? Anda gagal," tulis pengguna Twitter @siya_BoB.
Ada lagi yang mulai tidak mempercayai semuanya dan mengatakan, tidak ada angin di luar angkasa, termasuk tidak mungkin bendera berkibar di antariksa.
Namun NASA menjelaskan, bendera yang berkibar tidak selalu karena angin. Ketika para astronaut menanam tiang bendera, mereka memutarnya secara bolak-balik agar dapat menembus tanah Bulan. Siapa pun yang pernah memasang tiang tenda tumpul, akan tahu cara kerjanya.
"Jadi tentu saja bendera itu melambai. Membuka selembar kain yang digulung, dengan menarik ujungnya, akan menghasilkan gelombang, tidak perlu angin," kata NASA.
Perayaan Apollo 11 ke-50 tahun akan dimulai pada Selasa pekan depan. Saat itu tiga awak pesawat yang berangkat ke Bulan adalah Buzz Aldrin, Neil Armstrong, dan Michael Collins. NASA berencana untuk kembali mengirim manusia ke Bulan pada 2024.