Biaya Windows 10 Mahal, Negara Teknologi Ini Bakal Hijrah ke Linux
- wartaekonomi
VIVA – Bicara soal komputer dan laptop, Microsoft Windows adalah sistem operasi paling banyak digunakan di dunia. Bukan hanya kalangan masyarakat biasa, kantor-kantor pemerintah dan perusahaan pun ramai yang memanfaatkan Microsoft Windows, sehingga menjadikan perangkat lunak ini seolah menyandang status quo.
Akan tetapi, menurut laporan Slashgear, belakangan ini makin banyak pihak yang mencari solusi untuk berpaling dari Windows. Korea Selatan dikabarkan menjadi pemerintah yang berencana untuk memigrasikan komputernya ke sistem operasi open source Linux.
Alasannya sempat disinggung soal biaya. Tak peduli status populer yang disandang perangkat lunak itu, lisensi Windows tidak murah. Terutama jika ada ratusan bahkan ribuan sistem yang menjalankannya
Sementara dukungan resmi Windows 7 akan berakhir, maka mau tak mau pengguna akan 'dipaksa' upgrade ke Windows 10 mulai Januari tahun depan. Lagi-lagi ini masalah kalkulasi biaya.
Sehingga, yang terjadi kemudian, disebutkan oleh Slashgear, pemerintah yang bersangkutan menggunakan itu sebagai kesempatan untuk menyelidiki solusi alternatif, yang biasanya mengarah pada Linux.
Linux memiliki potensi yang menawarkan sistem lebih stabil yang dapat didukung jauh lebih lama daripada Windows.
Akan tetapi keputusan ini belum mencapai kesepakatan. Pemerintah Korea Selatan masih perlu menguji apakah Linux akan memenuhi persyaratan jaringan dan keamanan mereka.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea memperkirakan bahwa transisi akan menelan biaya 780 miliar KRW, sekitar US$655 juta. Itu mungkin terlihat seperti harga yang lumayan, tetapi biaya untuk memperbarui dan memelihara sistem Windows dikatakan bisa jauh lebih tinggi. (ann)