Mengenal Fungsi 'Grenjeng Rokok' pada Satelit

Robot penjelajah Bulan milik Israel, Beresheet
Sumber :
  • Dokumen SpaceIL

VIVA – Kalau melihat satelit, biasanya kamu akan melihat lapisan selimut yang terlihat seperti alumunium foil. Biasanya lapisan mengilap berwarna kuning keemasan ini membungkus bagian luar satelit. 

Citra Satelit Ungkap 12 Kawah di Pangkalan Udara Militer Israel Bekas Hantaman Rudal Iran

Sebenarnya apa sih yang mirip alumunium foil pembungkus satelit itu. Perekayasa Muda Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), M Mukhayadi menjelaskan, selimut mengkilap yang dimaksud dalam hal ini adalah thermal insulator

Pria asal Lumajang, Jawa Timur, itu mengatakan, thermal insulator merupakan lapisan yang terdiri dari berbagai macam. Bagian luar thermal insulator ini adalah plastik namun dilapisi logam yang sangat tipis yang disusun dan dijahit menjadi sebuah lapisan tipis.

Beda Latensi Satelit Berbasis LEO dan GEO

"Bentuknya mengilap seperti grenjeng rokok atau alumunium foil," ujar Mukhayadi dikutip dari YouTube LAPAN, Jumat 10 Mei 2019. 

Tebal dan tipis serta warna pembungkus satelit ini tergantung kebutuhan operasi komponen penyusun satelit. 

Langit Jadi Lebih Terang Gara-gara Ini

"Jadi tidak semua satelit dilapisi selimut yang mengilap tadi, ada juga yang warnanya hitam. Bahkan untuk beberapa satelit-satelit kubus (cubesat) tanpa pelapis itu karena memang komponennya didesain sudah survive dengan kondisi thermal yang ada di lingkungan antariksa yang akan dihadapi," jelasnya.

Dia menjelaskan, fungsi thermal insulator dalam satelit yakni menjaga stabilitas temperatur di dalam satelit. Perlindungan suhu ini penting dilakukan sebab bagian atau komponen di dalam satelit harus tetap berfungsi beroperasi dalam rentang temperatur tertentu. 

"Thermal insulator makanya harus dipertahankan supaya tak melebihi atau di bawah dari temperatur operasional," ujarnya. 

 

  
iPhone 14 dan iPhone 14 Plus.

Apple Punya Satelit

Apple memiliki 20 persen saham Globalstar melalui kesepakatan ekuitas senilai US$400 juta (Rp6,3 triliun).

img_title
VIVA.co.id
3 November 2024