16 Spesies Baru Jamur Ditemukan, Dua Dinamai Orang Indonesia
- Twitter/@lipiindonesia
VIVA – Peneliti Indonesia kembali berkontribusi dalam temuan spesies baru. Kali ini, peneliti dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Atik Retnowati, menemukan 16 jenis baru jamur dari marga Marasmiellus dari Jawa dan Bali.
Dalam keterangan resminya, yang dikutip Selasa 2 April 2019, LIPI memperkirakan ada 250 jenis jamur Marasmiellus di dunia dan belum seluruhnya dideskripsikan.
Di Indonesia, jumlah jenis pasti jamur dari marga tersebut masih belum diketahui. Sejauh ini di Jawa dan Bali, telah dilaporkan terdapat 35 jenis dan 16 jenis di antaranya merupakan jenis baru.
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Gardens' Bulletin Singapore pada 2018 dengan judul paper ‘The species of Marasmiellus (Agaricales: Omphalotaceae) from Java and Bali’.
Dua nama jenis baru jamur Marasmiellus yang dipertelakan dinamai dengan nama orang Indonesia, yakni Marasmiellus rifaii Retn., sebagai bentuk penghargaan Atik kepada Mien A. Rifai, pakar jamur Indonesia yang sudah berkontribusi dalam perkembangan ilmu taksonomi jamur di dunia internasional. Satu spesies jamur lagi namanya yaitu Marasmiellus desjardinii Retn., diambil dari nama Dennis E. Desjardin yang turut andil dalam perjalanan karier Atik sebagai seorang taksonom.
Jamur Marasmiellus memiliki ciri badan buah berukuran kecil dengan warna yang tidak bervariasi. Sebagian besar jamur Marasmiellus tumbuh di daerah tropis. Dalam ekosistem, jamur Marasmiellus memainkan peran ekologi yang signifikan di hutan tropis karena sifatnya yang saprofit dan hidup di tanah, daun atau kayu. Ada juga yang hidup bersifat parasit dan dapat menyerang berbagai tanaman seperti tanaman pisang, tebu, jagung dan pohon kelapa. (ren)