BNPB Heran Masyarakat Berbudaya Lupa soal Bencana
- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA – Kasubdit Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Berton Panjaitan, mengatakan masyarakat Indonesia memiliki budaya pelupa dalam konteks mitigasi bencana. Pelupa yang dimaksud di sini adalah masyarakat lupa daerahnya pernah mengalami bencana besar yang memusnahkan ribuan manusia.
Berton berbicara mengenai bencana Tsunami Aceh 2004 yang telah 14 tahun berlalu. Ia melihat banyak dari masyarakat yang kembali membangun rumah di daerah dekat bibir pantai, yang cenderung bisa tersapu oleh gelombang tsunami.
"Harusnya kan mereka sudah aware. Koentjaraningrat (antropolog Indonesia) pernah mengatakan bahwa masyarakat kita mengalami kemunduran. Contohnya seperti ini, walaupun sudah mengalami bencana, mereka tetap kembali ke lokasi yang dulu," katanya dalam forum Eco Talk di Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019.
Berton pernah menyurvei di Padang, Sumatera Barat, yang mana menunjukkan kurangnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana. Tidak hanya menyayangkan dari sisi masyarakat, ia juga menilai pemerintah belum memprioritaskan kesadaran bencana.
"Banyak dari kita yang lupa bahwa Indonesia sangat rawan bencana, berbagai macam bencana ada di sini. Kesiapsiagaan bisa kita lakukan melalui teknologi, kalimat lokal yang sudah ada sejak zaman nenek moyang juga harus kita ketahui," katanya.
BNPB tengah menginisiasi Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional pada 26 April 2019. Ia berharap semuanya turut berpartisipasi untuk melakukan simulasi evakuasi diri dari bencana, tepat pada pukul 10:00.
"Misalnya kita semua keluar dari gedung seakan-akan ada gempa atau kebakaran. Lalu lari ke tempat yang aman. Dari simulasi ini nanti kita evaluasi, kurangnya di mana. Kita harus membiasakan diri meskipun hanya dilakukan setahun sekali," katanya.
Simulasi ini diharapkan dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, mulai dari diri sendiri, rumah tangga, komunitas, gedung perkantoran, hingga dalam ranah pendidikan. BNPB telah berkolaborasi dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk melibatkan kampus negeri dalam sosialisasi kesiapsiagaan bencana. (ase)