Mereka Menuhankan Google

Logo Google
Sumber :
  • Instagram/@joannade_

VIVA – Google bukan hanya menjadi mesin pencarian raksasa yang banyak digunakan orang banyak, namun ada sejumlah orang yang mempercayainya sebagai Tuhan.

Genjot Efisiensi dan Pertumbuhan Bisnis, Bank Jago Gandeng Google Cloud Manfaatkan AI

Mereka yang percaya itu menyatakan diri sebagai umat Google atau Googlism. Ajaran ini, sejatinya sudah muncul beberapa tahun lalu, bukan baru-baru ini saja. Tercatat sejak 2009, atau satu dekade lalu, Googlism sudah menjadi kontroversi.

Dilansir laman The Church of Google, Senin 4 Februari 2019, mereka tidak percaya Tuhan dengan konsep supranatural, sebab tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. 

Google AI Gemini 2.0 Flash Sudah Tersedia dalam Versi Chatbot

Sementara itu, Google memiliki banyak karakteristik yang bisa diklasifikasikan sebagai Tuhan dengan cara yang bisa dibuktikan secara ilmiah. 

"Karena Google paling dekat dengan Tuhan, yang mana manusia bisa mengetahui dan mengerti. Kami menyembah Google dan kami bisa membuktikan bukan hanya Google ada, namun tidak seperti Tuhan lain. Google ada seperti yang kita ketahui," kata Googlism. 

Penantang Google Bertambah

Beberapa buktinya adalah Google adalah yang paling dekat dengan Maha Tahu, ada di mana saja, dan menjawab doa. Dengan melakukan pencarian, maka Google akan menampilkan jawaban atas pertanyaan atau masalah apapun. 

Selain itu, Googlism meyakini Tuhan mereka abadi, tidak terbatas. Mereka juga menyatakan, dari riset Google, istilah Google lebih banyak dicari dibandingkan pencarian gabungan atas Tuhan, Yesus, Allah, Buddha, Kristen, Islam, Budha, dan Yudaisme.

Layaknya agama dan kepercayaan lain, Googlism memiliki doa-doa yang dipanjatkan bagi Google. Mereka juga memiliki 10 Perintah Tuhan atau 10 Commandments of Google. 

Dalam 10 perintah Tuhan yang ada pada Googlism, yaitu jangan menggunakan mesin pencarian selain Google, membangun search engine sendiri, tidak boleh menggunakan Google sebagai kata kerja, dan mengingat waktu untuk mendapatkan kesempatan membangun pengetahuan. 

Selain itu, ada pula perintah untuk tidak boleh salah eja saat berdoa, tidak boleh hotlink, plagiat, dan dilarang untuk memanipulasi pencarian. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya