Sempat Tumbuh, Tanaman China di Bulan Kini Mati

Benih tanaman di Bulan
Sumber :
  • Twitter/@PDChina

VIVA – China menghadapi tantangan baru soal penumbuhan tanaman di Bulan. Kemarin Badan Antariksa China mengumumkan sukses menumbuhkan benih tanaman di Bulan, pencapaian ini dipuji habis oleh ilmuwan, tapi laporan terbaru menunjukkan tanaman tersebut kini telah mati.

Kerja Sama Industri Kendaraan Listrik dalam Mengelola Limbah Baterai

Euforia penumbuhan tanaman di Bulan berjalan hitungan hari. Benih tanaman kapas yang tumbuh pada tabung di dalam wahana pendarat Chang'e-4 dilaporkan telah mati. Umur benih tanaman China itu cuma sepekan saja. 

Musababnya, menurut laporan yang muncul, dikutip dari Motherboard, Kamis 17 Januari 2019, tempat benih tanaman itu kurang mendapatkan paparan panas. Tabung tempat tumbuhnya benih tersebut tak punya pemanas bertenaga baterai. Kondisi ini menghambat pertumbuhan lanjut benih kapas. Dalam pembuatan tabung untuk benih tanaman ini, China melibatkan ilmuwan Universitas Chongqing. 

Ribuan Ilmuwan Dunia Termasuk Peraih Nobel Tulis Surat Terbuka Desak Gencatan Senjata Gaza

Pemanas diperlukan untuk menumbuhkan benih tersebut, sebab misi eksplorasi China ini berada di sisi jauh atau sisi gelap Bulan. Area ini tak mendapatkan paparan sinar Matahari seperti yang terjadi pada sisi dekat atau sisi muka Bulan yang terlihat dari Bumi. 

Selama benih tumbuh, sisi jauh Bulan sedang memasuki fase malam yang berlangsung selama 14 hari. Selama fase malam, sisi jauh Bulan suhunya bisa mencapai -170 derajat celsius dan sedangkan suhu siang di Bulan mencapai 127 derajat celsius. 

Menperin Pastikan RI Ekspor Prekursor ke Eropa dan Amerika Utara pada Awal 2025

Dikutip dari GBTimes, Kepala Eksperimen Universitas Chongqing, Liu Hanlong mengatakan, suhu di dalam tabung berkapasitas 1 liter itu mencapai -52 derajat celsius. Kondisi inilah yang membuat tanaman China mati.

Lui mengakui, tak adanya baterai yang menghasilkan panas menjadi kendala dalam misi eksplorasi di sisi jauh Bulan. 

Dalam eksperimen biologi di dalam tabung ini, China memasukkan enam spesies, air, tanah, udara, dan dua kamera serta sistem pengendali panas.

Tabung eksperimen biologi di Bulan

Badan Antariksa China menjelaskan, saat Bulan mengalami fase siang, suhunya akan naik dan organisme secara gradual akan membusuk. Namun badan itu memastikan pembusukan bangkai tanaman China tidak akan berdampak pada lingkungan sekitar, sebab tabung dipastikan akan tertutup rapat. 

Dengan matinya benih tanaman kapas, artinya lima spesies lainnya yakni kentang, selada, lobak, telur lalat buah dan ragi dibawa untuk eksperimen kemungkinan mengalami hal yang sama, membeku dan membusuk di Bulan.

Jenis spesies ini dimaksudkan bisa mendukung misi kehidupan manusia nanti di Bulan pada masa depan. Selain itu, ilmuwan Universitas Chongqing mengatakan, tanaman tersebut dipilih karena pertimbangan kecil ukurannya, mampu bertahan dalam suhu rendah dan tinggi, resisten terhadap radiasi. (ali)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya