Logo BBC

Akibat Erupsi, Tinggi Gunung Anak Krakatau Berkurang 228 Meter

- Reuters
- Reuters
Sumber :
  • bbc

VIVA – Skala keruntuhan Gunung Anak Krakatau yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda pada Sabtu lalu, 22 Desember 2018, kini jelas. Peneliti menganalisis citra satelit Anak Krakatau untuk memperkirakan volume batu dan pasir yang longsor ke laut.

Dari hasil analisis, diketahui bahwa Anak Krakatau kehilangan lebih dari 2/3 ketinggian dan volumenya dalam beberapa minggu terakhir.

Berkurangnya tinggi Gunung Anak Krakatau diperkirakan, karena adanya proses rayapan tubuh gunung, disertai laju erupsi yang tinggi pada 24-27 Desember 2018.

Sebagian besar massa yang kolaps itu diperkirakan longsor ke laut.

Itu bisa menjelaskan, pergerakan air laut dan munculnya gelombang tinggi hingga lima meter yang menerjang pesisir Selat Sunda di Pulau Jawa dan Sumatera.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, tsunami Selat Sunda mengakibatkan 430 orang tewas, ribuan luka-luka dan 150 orang dikabarkan masih hilang. Sementara itu, tsunami dan ancaman erupsi Krakatau juga membuat lebih dari 40 ribu orang harus mengungsi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempelajari citra Gunung Anak Krakatau dari berbagai satelit, termasuk satelit Sentinel-1 milik Uni Eropa dan TerraSAR-X kepunyaan Jerman.

Satelit tersebut memperlihatkan citra Anak Krakatau secara jernih, baik malam ataupun siang hari, tanpa gangguan awan.

Lewat gambar-gambar itu, bisa dilakukan pengukuran ketinggian dan volume Anak Krakatau, terutama di bagian barat yang dikenal rentan runtuh.