Temuan Luar Biasa di Asteroid Bennu, Jejak Awal Tata Surya Terungkap
- NASA
VIVA – Ilmuwan telah menemukan sesuatu yang luar biasa pada asteroid Bennu. Berkat analisis data dari pesawat luar angkasa Badan Antariksa Amerika Serikat, asteroid tersebut menyimpan jejak asal-usul Tata Surya. Wahana antariksa Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer atau OSIRIS-REx, menemukan air yang terkunci di dalam asteroid Bennu.
Dua alat spektrometer pesawat luar angkasa tersebut menemukan keberadaan hidroksil, molekul yang terdiri dari oksigen dan atom hidrogen terikat bersama di Bennu.
"Saat Bennu sendiri terlalu kecil untuk memiliki cairan, penemuan ini mengindikasikan cairan telah hadir dalam waktu tertentu pada tubuh induk asteroid Bennu, yang ukurannya lebih besar," kata NASA dalam pernyataannya, dilansir laman Fox News, Rabu 12 Desember 2018.
Penemuan ini juga membantu ilmuwan untuk mendapatkan jawaban asal usul sistem Tata Surya.
"Adanya mineral yang terhidrasi di asteroid tersebut menegaskan Bennu merupakan sisa dari pembentukan awal Tata Surya. Ini adalah spesimen terbaik untuk misi OSIRIS-REx untuk meneliti komposisi volatil primitif dan organik," kata Deputi Instrumen Ilmuwan OSIRIS-REx Visible and Infrared Spectrometer Goddard Space Flight Center NASA, Amy Simon.
Dia mengatakan, saat sampel material Bennu dibawa ke Bumi pada 2023, peneliti seakan menerima harta karun yaitu informasi baru dari sejarah dan evolusi Tata Surya.
OSIRIS-REx tiba di asteroid Bennu pekan lalu, setelah diluncurkan pada September 2016. OSIRIS-REx telah menjelajahi antariksa sejauh lebih dari 1 miliar mil.
Pesawat tersebut akan menghabiskan setahun untuk meneliti batu antariksa Bennu. OSIRIS-REX akan mendarat di Bennu dengan bantuan lengan robot pada Juli 2020, serta akan mengambil sampel untuk dibawa ke Bumi September 2023.
Saat ini menjadi waktu tersibuk NASA. Badan antariksa itu berhasil mendaratkan robot penelitinya di Mars pada bulan lalu. (ase)