Intip Teknologi KRI Rigel-933, Kapal Pencari Jatuhnya Lion Air JT 610
- Miranti Hirschmann/Spanyol
VIVA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau TNI AL mengerahkan sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan Kapal Patroli (KAL) untuk membantu pencarian dan evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Utara Karawang, Jawa Barat, pada Senin pagi, 29 Oktober 2018.
Salah satu KRI yang dilibatkan adalah Rigel-933. Menurut data yang diolah VIVA, KRI Rigel-933 merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan peralatan survei canggih. Bahkan, Rigel diklaim sebagai kapal survei hidro oseanografi tercanggih di Asia yang fungsinya mengumpulkan data di laut dalam.
Kelebihan lainnya dari KRI Rigel-933 adalah memiliki robot dalam air yang bisa mengambil sampel, serta memiliki kamera yang bekerja otomatis. Tak salah memang karena kapal ini memiliki peralatan modern buatan pabrik OCEA, Prancis.
Selain itu, Rigel-933 dilengkapi dengan peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1.000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal utama dalam hal ini BHO.
KRI yang dikomandoi oleh Letnan Kolonel Laut (P) Agus Triyana ini juga dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle) SSS (Side Scan Sonar), Laser Scanner untuk mendapatkan gambaran daratan, AWS (Automatic Weather Station), Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam.
Selanjutnya, CTD (Conductivity Temperaturend Depth) Gravity Corer, kelengkapan laboratorium, dan kemampuan survei perikanan di laut dalam. KRI Rigel terbuat dari aluminium dengan bobot 560 ton dengan dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter.
KRI Rigel-933 dibeli oleh TNI AL dari pemerintah Prancis dengan mahar Rp564 miliar. Kapal ini mampu menampung 40 orang awak dan 11 peneliti.