Robot Kecoa Dipakai untuk Operasi Intelijen, Buatan Mahasiswa Loh
- Dok ITB
VIVA – Para peneliti dari Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, mengembangkan robot berbentuk kecoa untuk kegiatan operasi intelijen. Kehebatannya, robot tersebut nantinya bisa melakukan penyadapan dan pengintaian seperti halnya di film-film.
Salah satu peneliti Muhammad Hablul Barri menjelaskan, pengembangan robot tersebut didasarkan pada belum adanya teknologi robot berbentuk serangga yang dipasarkan, kecuali hanya untuk kapasitas mainan.
Sementara itu kebutuhan atas teknologi pemantauan senyap sudah sangat nyata dibutuhkan. Teknologi luar negeri dalam hal ini tidak dapat digunakan sebab menyangkut kerahasiaan informasi dan untuk menjaga integritas lembaga dan kekuatan intelijen suatu negara.
"Dengan mengembangkan teknologi robot serangga yang membawa sistem pemantauan, maka peralatan intelijen nasional dapat mandiri dan mempunyai dampak yang besar pada intelijen," kata mahasiswa S2 Instrumentasi dan Kontrol ITB ini, seperti dikutip dari situs ITB, Jumat, 21 September 2018.
Menurut Hablul, di dalam robot kecoa tersebut mempunyai alat nano controller, single bot computer (computer mini), bisa wifi, bluetooth dan dilengkapi dengan input-output, pengembangan lain yaitu pada motor, sensor, kamera 5 megapiksel yang bisa autofocus, dan mikrofon untuk penyadapan suara.
"Kita lengkapi dua motor sebagai penggerak, dan komunikasi antara robot satu dan robot lainnya menggunakan wifi yang sudah terkoneksi," jelas dia.
Dalam pengembangan selanjutnya, robot tersebut akan diperkecil karena ukuran saat ini terlalu besar untuk dijadikan alat pengintai. Akan tetapi keterbatasannya adalah alat-alat tersebut harus dibuat sekecil mungkin dengan fungsi yang kompleks.
"Inginnya kalau jadi, kita pakai aplikasi face tracking yang kita kasih data input wajah yang ingin diikuti, lalu dikunci dan diikuti oleh robot kecoa ini," ungkap Hablul.
Dalam pengintaian, ia menjelaskan, robot kecoa ini mencari lokasi di pojok sehingga tidak terlihat di tengah-tengah keramaian. Hablul berharap kehadiran robot kecoa mampu mengumpulkan data-data serta informasi yang dibutuhkan dengan lebih mudah dan tepat.
"Secara fungsi robot ini sudah diujicobakan, tetapi kalau secara ditempatkan ke dalam cover atau cangkang berbentuk kecoa masih dalam tahap pengembangan. Targetnya akhir tahun ini selesai. Jadi masih dalam pengembangan," papar dia.