Inovasi Kardus Ala Google sampai Microsoft

Google Cardboard
Sumber :
  • Instagram/@twintecs

VIVA – Kardus sering dipakai untuk alas dan keperluan pengemasan barang. Namun di tangan perusahaan teknologi dunia, kardus memiliki nilai tambah untuk menikmati konten Virtual Reality atau VR. Melalui kardus, Google dan Microsoft menciptakan inovasi menikmati konten pada perangkat mobile.  

Cara Pinjam Saldo Dana Tanpa Ribet, Tak Perlu KTP!

Inovasi yang diciptakan perusahaan teknologi tersebut adalah berupa perangkat yang dikenakan di kepala, atau headset, dan membantu pengguna menikmati konten yang berbeda di smartphone

Google menciptakan headset dari kardus yang dinamai Google Cardboard. Headset ini ikembangkan sebagai sistem terjangkau yang mendorong minat dan pengembangan aplikasi VR. Melalui Google Cardboard, Google juga mengajak para pengguna merasakan realitas maya dengan cara sederhana, menyenangkan dan terjangkau.

Komdigi Blokir 6 Juta Lebih Konten di Sosmed untuk Cegah Diskriminasi Digital

Para pengguna dapat membuat sendiri Google Cardboard secara sederhana menggunakan komponen berharga murah dengan spesifikasi yang telah dipublikasikan oleh Google atau membeli versi pre manufaktur.

Google Cardboard awalnya adalah proyek yang terbilang iseng. Proyek ini dikembangkan oleh David Coz dan Damien Henry, keduanya merupakan insinyur Google di Google Cultural Institute, Paris. 

Ini Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia Versi World Travel Tech Awards 2024

Pada awalnya, mereka membuat sebuah kotak Cardboard bagi ponsel pintar hanya sebagai sebuah purwarupa VR. Namun tak terduga, respons yang didapat ternyata positif dan menginspirasi untuk melakukan penyempurnaan Google Cardboard. 

Untuk pertama kalinya, Google Cardboard diperkenalkan pada ajang konferensi para pengembang tahunan Google I/O 2014. Pada konferensi tersebut, Google Cardboard dibagikan secara cuma-cuma atau gratis kepada seluruh pengunjung.

Seiring dengan respons yang tinggi, paket pengembangan software development kit (SDK) Google Cardboard tersedia untuk sistem operasi Android dan iOS. Dengan adanya SDK VR, memungkinkan pengembang memasukkan konten VR di dalam website maupun aplikasi instan.

Sampai dengan Januari 2016, lebih dari 5 Juta Google Cardboard telah dikirimkan dan lebih dari 1.000 aplikasi yang mendukung penggunaan Google Cardboard telah dipublikasikan. 

Microsoft juga tak mau kalah dengan Google. Dikutip dari Techtimes, perusahaana software raksasa itu merilis headset kardus bernama Microsoft VR Kit, untuk menandingi Google Cardboard. Perangkat kardus ini diumumkan ke publik pada akhir September 2015, hanya tiga bulan setelah Google bagi-bagi Google Cardboard di ajang Google I/O. 

Saat pertama kali muncul, Microsoft VR Kit bekerja pada untuk smartphone Lumia. Sama seperti Google, Microsoft membagikan perangkat kardus itu kepada semua pengembang yang diundang dalam sebuah hackathhon di Rusia pada 17 Oktober 2015. 

Microsoft mengundang pengembang untuk menghasilkan aplikasi VR pada ekosistem Microsoft.  

Untuk memakai Microsoft VR Kit, pengguna harus memgang perangkat kardus itu di wajah mereka. Dengan begitu pengguna akan bisa menikmati pengalaman menonton konten VR berbasis aplikasi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya