ZKZM-500, Senapan Serbu China yang Dijuluki 'AK-47 Laser'
- REUTERS/China Daily
VIVA – Akademi Ilmu Pengetahuan China mengklaim telah mengembangkan senapan serbu laser ZKZM-500 yang bisa membakar target dalam waktu singkat dari jarak maksimal satu kilometer.
Menurut peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan China, Wang Zhimin, jika durasi terpaan laser dibikin lebih lama atau kekuatan lasernya diperbesar, tak hanya membakar benda, tetapi manusia dalam sekejap.
"Kalau terkena kulit, maka mengalami yang namanya 'karbonisasi instan' dan meninggalkan bekas luka permanen. Ini senjata senyap, namun mematikan," kata Wang, seperti dikutip dari situs Gizmodo, Selasa 3 Juli 2018.
Ia juga mengingat, dengan besarnya potensi penyalahgunaan senjata berbahaya ini, maka produksinya akan diawasi ketat oleh Tentara Pembebasan Rakyat China.
“Ini bukan lagi fiksi ilmiah. Mereka sudah menjadi fakta kehidupan," ungkapnya. Senjata ala film Star Wars ini mempunyai kaliber 15 mm dan berbobot tiga kilogram.
ZKZM-500.
Hampir sama dengan senapan serbu legendaris bikinan Rusia AK-47. Tak heran, banyak pihak menjuluki senapan ini sebagai "AK-47 Laser". Produksi masal ZKZM-500, kemungkinan besar akan digunakan untuk memasok kebutuhan pasukan antiteroris China dalam sebuah operasi militer rahasia.
Laser pada senapan ZKZM-500 ini disetel di frekuensi yang tak terlihat dan tidak menghasilkan suara. Bukan tanpa alasan, karena senapan ini akan dengan mudah membobol jendela dan melumpuhkan target untuk sementara.
Dengan demikian, unit lainnya masuk untuk menggempur target dan membebaskan sandera. Laser ZKZM-500 cukup kuat untuk membakar tangki bensin dan meledakkan fasilitas bahan bakar pangkalan militer.
Tetapi, ZKZM-500 memiliki sedikit kelemahan. Senapan laser ini memakai baterai lithium yang bisa habis dipakai. Cara mengisi ulangnya seperti smartphone pada umumnya.
"Sekali melakukan pengisian, senjata ini mampu menembak 1.000 kali," tegas Wang.
Saat ini, prototipe senjata canggih ini dikembangkan oleh perusahaan ZKZM Laser dengan biaya produksi sekitar 100 ribu yuan (US$15 ribu) atau sekitar Rp213,5 juta per unit.