Sains Jelaskan Kenapa Orang Sering Ucap 'Um' saat Berbicara

Ilustrasi percakapan
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA – Menurut hasil penelitian, pengucapan jeda dalam bentuk kata 'um' atau ‘e..e’ saat berbicara ternyata terjadi sebelum mengucapkan kata benda. Ini terjadi karena sebelum mengucapkan, manusia harus menggambarkan kata itu terlebih dulu. Studi menunjukkan, ternyata memvisualisasikan kata benda menghambat kecepatan untuk pengucapan seseorang. 

Sepakbola Indonesia Mulai Jadi Sorotan Dunia

Dikutip dari Live Science, Rabu 23 Mei 2018, peneliti dari Departemen Ilmu Sastra dan Linguistik Universitas Amsterdam Belanda sebelumnya telah meneliti mengenai jeda dalam proses kata yang tidak dikenal atau rumit. Temuan terbaru peneliti dalam studi ini mencerminkan, manusia mengalami kesulitan komparatif saat merencanakan kata-kata tersebut.

Namun untuk penelitian terbarunya, mereka menganalisis ribuan rekaman pidato, mendengarkan ritme dengan total 288.848 kata dari frasa pada 9 bahasa berbeda yang berasal beberapa wilayah yaitu Eropa, Amerika Utara, Meksiko, Siberia, Himalaya, hutan hujan Amazon, dan Gurun Kalahari. 

Patrick Kluivert Akan Jadi Pelatih Timnas Indonesia Membawa Nuansa Belanda Menuju Piala Dunia 2026

Hasilnya dari keseluruhan bahasa yang diteliti, 60 persen waktu jeda diisi sebelum menyebutkan kata benda dibandingkan kata kerja. 

Selain itu, peneliti juga menemukan, perilaku menggunakan waktu jeda ini juga digunakan pada kata benda walaupun kata kerja yang digunakan lebih kompleks atau tidak dikenal. 

Peneliti Asing di Indonesia Meningkat, Pemerintah Diminta Waspada

Salah satu penyebab seseorang butuh waktu beberapa saat untuk mengucapkan kata benda, menurut para peneliti, sebab ternyata kebanyakan manusia jarang menggunakannya. Mereka hanya mengucapkan kata benda pada penambahan informasi atau akan menggantinya dengan kata lain.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding

Menteri P2MI Usul Bahasa Inggris Jadi Bahasa Kedua di Indonesia

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menargetkan mengirim 425 ribu pekerja migran pada 2025.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025