Kenapa Muncul Aroma Segar Usai Hujan, Sains Menjelaskannya
- Pixabay/ guoyakun
VIVA – Sebagian Anda pernah berpikiran begitu hujan reda, akan muncul bau yang segar dan menyenangkan. Tanah dan lingkungan yang sebelumnya terpanggang panas akan memunculkan bau segar setelah diguyur hujan.Â
Usut punya usut, dikutip dari Howstuffworks, Rabu 14 Februari 2018, aroma segar usai hujan disebabkan oleh bakteri Actinomycetes. Bakteri ini merupakan jenis bakteri filamen.Â
Bakteri ini tumbuh di tanah saat kondisinya lembap dan hangat. Saat tanah mengering, bakteri ini menghasilkan spora di tanah. Situasi basah dan kekuatan curah hujan yang terjadi menerbangkan spora kecil ke udara.Â
Saat di udara, spora tersebut disambut kelembapan usai hujan yang berperan sebagai aerosol atau pengharum.Â
Udara lembap dengan mudah akan membawa spora yang terbang itu kembali ke daratan, sehingga saat menghirup udara usai hujan, maka aroma segar akan dirasakan manusia.Â
Spora ini memiliki bau yang khas, aromanya bersahaja. Sering kali orang mengaitkan aroma khas usai hujan ini dengan curah hujan.Â
Bakteri Actinomycetes sangat umum di belahan dunia dan dapat ditemukan di area di seluruh dunia. Bakteri ini tumbuh subur pada lingkungan tanah yang lembap dan melepaskan spora setelah tanah mengering.Â
Aroma lain setelah hujan lainnya juga berasal dari minyak atsiri atau dikenal juga minyak esensial atau minyak aromatik. Minyak dilepaskan tanaman dan pohon.Â
Minyak itu terkumpul di permukaan batu. Reaksi hujan dengan minyak di bebatuan itu menerbangkan reaksi alam gas melalui udara. Aroma yang dihasilkan dari reaksi ini seperti spora bakteri Actinomycetes, banyak orang menganggapnya sebagai aroma yang menyenangkan dan segar.
Aroma tak segar
Selain aroma segar, setelah hujan juga memunculkan aroma lain yang berbeda dengan bau pertama tersebut.Â
Bau lain disebabkan kontak antara bahan kimia di atmosfer dan air hujan. Dengan pengaruh keasaman hujan maka bau yang ditimbulkan menjadi tidak menyenangkan.Â
Bau ini cenderung terjadi di area perkotaan. Saat bahan kimia mencapai atmosfer, air hujan cenderung agak asam. Bila terjadi kontak dengan kotoran organik atau bahan kimia di tanah, maka air hujan yang asam itu menyebabkan reaksi aromatik tertentu.Â
Reaksi air hujan agak asam dengan bahan kimia menghasilkan aroma atau baru yang lebih kuat. Hasilnya baunya tak begitu menyenangkan dari yang dihasilkan spora bakteri Actinomycetes.Â
Dengan demikian, kadang Anda merasakan aroma yang tak begitu segar usia hujan reda. (art)Â