Reaksi Grab Usai Bertemu 7 Pemelihara 'Tuyul'

Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA – Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, menyambangi Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan pada Senin kemarin, 22 Januari 2018, untuk melihat tujuh tersangka pelaku akses ilegal terhadap sistem pemesanan kendaraan online Grab yang menggunakan aplikasi fake GPS (Tuyul).

Grab Indonesia Bagi-bagi Rp16 Miliar

Pada Sabtu, 20 Januari 2018, Tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sulawesi Selatan pimpinan Komisaris Wirdanto Hadicaksono yang bekerja sama dengan Tim Satuan Tugas Grab di Makassar berhasil menangkap tujuh pengemudi yang membobol sistem aplikasi Grab. 

Ketujuh tersangka memasang aplikasi 'Mock Location' yang mereka pelajari dari internet. Dengan aplikasi tersebut mereka dapat mengendalikan GPS seolah-olah sedang mengantar penumpang.

Kolaborasi Pertama Head & Shoulders dan Grab Indonesia Lewat Kampanye "Kalem Pake Helm"

Padahal sebenarnya mereka hanya duduk manis. Berkat aksi curang mereka inilah keuntungan dari bonus tanpa bekerja mereka dapat mencapai Rp50 juta.

"Tindakan tersebut telah merugikan sebagian besar mitra pengemudi Grab yang telah bekerja keras dengan jujur tanpa melakukan pelanggaran serta pelanggan setia Grab," tulis Grab dalam keterangannya kepada VIVA, Selasa, 23 Januari 2018.

Tingkatkan Efektivitas Penggunaan Biaya Operasional, BPJS Ketenagakerjaan Terima Penghargaan Grab

Ketujuh tersangka yang diamankan berinisial IG (31), AQM (25), RJ (25), HR (21), KF (24), TR (24), dan TB (25).

Mereka diamankan saat tengah melakukan aksi kejahatannya di sebuah rumah kos di Jalan Toddopuli, Makassar. (ase)

Pengemudi ojek online Grab Indonesia.

Grab Ungkap 99 Persen Mitra Driver Tetap Layani Penumpang Meski Ada Demo

Grab Indonesia menyebut, sekitar 99,9 persen pengemudi Grab tetap berupaya membantu mobilitas dan pengantaran masyarakat di Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
30 Agustus 2024