Back to Nature, Jamu dan Herbal pun Rambah Online
- Pixabay/Vijayanarashimha
VIVA – Kepercayaan masyarakat terkait obat herbal dan jamu, diprediksi semakin meningkat. Hal inilah yang membuat industri tersebut berani untuk menggarap pasar online. Salah satunya Gogobli.
Menurut data Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Penggunaan obat dengan bahan alami untuk peningkatan kesehatan, atau pengobatan penyakit kian meningkat.
Di Indonesia, pasar obat herbal mencapai peningkatan dari Rp7,2 triliun di 2008, meningkat Rp13 triliun di 2012. Kemudian, terus menunjukkan tren positif di akhir 2017.
Namun begitu, edukasi terhadap konsumen dirasa masih harus terus dilakukan, termasuk oleh Gogobli sebagai pemain di pasar online. Edukasi tersebut dirasa perlu untuk meyakinkan konsumen bahwa obat-obat herbal yang ada telah terjamin dan memiliki sertifikat Badan Pengelola Obat dan Makanan.
"Program edukasi ini kami kemas dalam bentuk promo 'Kembali ke Herbal'. Selain memberitahukan akan sertifikat BPOM yang kami miliki, obat ini juga sangat berkhasiat bagi kesehatan dan terjamin keamanan produknya, serta sangat mudah untuk mendapatkannya hanya dengan menggunakan platform online Gogobli. Serta produk herbal dan jamu sekarang kemasannya sudah modern dengan rasa yang enak," ujar Joe Hansen, selaku Chief Operating Office Gogobli.com, dalam keterangannya, Senin 22 Januari 2017.
Program 'Kembali ke Herbal' ini diadakan sampai akhir Januari 2018 dalam bentuk diskon hingga 70 persen. Rangkaian produk yang di hadirkan merupakan produk Jamu dan Herbal China yang diklaim berkualitas, dari produsen seperti Sidomuncul, Jamu Borobudur, Neo Rheumacyl, Herbacure, SSA, Jamu Leo, Ge Xian Weng dan lainnya.