Ternyata Ada Wilayah yang Tidak Bisa 'Disentuh' Fintech

Ilustrasi fintech.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Seluruh industri di Tanah Air harus mampu berinovasi di tengah kemajuan teknologi. Kehadiran teknologi di industri penuh risiko seperti asuransi tentu memberikan warna tersendiri dan peluang bagi para pemain di dalamnya.

OJK Sebut Industri Fintech RI Masih Lemah Modal hingga Kurang SDM Berkualitas

Tak terkecuali kehadiran para pelaku usaha rintisan yang bergerak di teknologi keuangan atau biasa dikenal startup fintech.

Saat ini, sudah ada sekitar 330 juta pengguna ponsel pintar (smartphone) di Indonesia dengan pengguna internet aktif yang sudah menyentuh angka 132,7 juta orang.

OJK Sebut Pengembangan Industri Keuangan RI Butuh Peran Krusial Sektor Ini

Keberadaan fintech ini berpengaruh ke industri asuransi karena mereka melakukan penetrasi ke berbagai sektor. Kendati demikian, ada ranah di mana fintech tidak serta-merta mengambil 'lahan' asuransi.

Menurut Direktur Operasional dan Teknologi Informasi BRI Life, Ansar Arifin, pada dasarnya, perusahaan asuransi menjual produk berisiko sehingga harus ada yang namanya underwriting.

Kembangkan Ekosistem Industri Fintech, AFPI Perluas Jaringan Global

"Mereka melakukan identifikasi risiko dan bertanggung jawab atas calon tertanggung. Inilah yang tidak bisa dilakukan oleh fintech," kata Ansar kepada VIVA, Selasa, 19 Desember 2017.

Ia melanjutkan, fintech bisa menawarkan produk asuransi secara online asalkan berisiko minim, contohnya asuransi mikro. 

Mengenai produk asuransi jiwa, BRI Life meluncurkan produk premium Davestera Optima yang khusus dipasarkan bagi nasabah prioritas PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Produk yang secara resmi diluncurkan pada 16 November 2017 ini merupakan produk yang menggabungkan manfaat perlindungan jiwa serta keuntungan dalam berinvestasi.

Produk ini diciptakan sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan nasabah dalam hal diversifikasi portofolio investasi.

Direktur Utama BRI Life, Rianto Ahmadi, menargetkan nasabah muda dengan rentan usia 22 tahun ke atas. Ia berharap produk ini bisa menjadi alternatif diversifikasi portofolio investasi nasabah prioritas BRI.

"Pilihan investasi diserahkan kepada nasabah. Jadi, return tergantung pada pilihan nasabah. Hal ini diharapkan akan dapat meningkatkan loyalitas nasabah terhadap BRI Life," ungkapnya.

Rianto menjelaskan, hanya cukup membayar premi satu kali saja (tunggal), nasabah akan memperoleh perlindungan jiwa hingga usia 100 tahun dengan pertanggungan jiwa sebesar 150 persen dari premi tunggal.

Dari segi manfaat investasi, nasabah juga dapat memilih 5 jenis dana investasi yang ditawarkan dalam produk Davestera Optima di antaranya Darlink STABIL (pendapatan tetap) dan Darlink AMANAH (syariah).

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman

OJK Ungkap Ada 14 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Ekuitas Minimum

OJK ungkap hingga saat ini sebanyak 14 perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) belum memenuhi ekuitas minimum Rp 7,5 miliar.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024