Mengapa Investor Asing Rajin Danai Startup Lokal?
- ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
VIVA.co.id – Pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya menarik investor asing agar menginvestasikan uangnya di perusahaan rintisan (startup) lokal. Contohnya, baru-baru ini 50 investor Jepang melakukan 'wawancara' dengan 60 startup lokal.
Lantas, mengapa pemerintah harus repot-repot mengundang investor dari luar? Di mata Founder Indonesian Competitiveness & Economic Development (ICED) Institute, Jimmy Gani, maraknya investor asing, khususnya dari Asia Timur, lantaran belum ada perusahaan di Indonesia yang siap menjadi venture capital.
Sementara itu, di luar negeri sudah mulai menjamur venture capital, dan itu sudah lama. Sehingga, mereka berpengalaman menyeleksi startup yang akan sukses ke depannya.
"Mereka bisa mengukur seberapa besar risiko dari startup ini. Mereka sudah tahu mana startup yang akan sukses. Sementara kita masih meraba-raba," kata Jimmy kepada VIVA.co.id, Jumat 15 September 2017.
Ia menambahkan kalau Indonesia berupaya maju dengan belajar dari negara lain yang memulai menciptakan venture capital lokal. Salah satu cara mengundang investor asing.
Di sisi lain, Bari Arijono selaku CEO PT Digital Enterprise Indonesia, mengatakan, Indonesia memang tidak memiliki semacam venture capital. Sementara perbankan hanya menyediakan pendanaan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Pengusaha kita terbatas yang investasi di startup, karena tidak ada kepastian. Perusahaan besar seperti Pertamina dan Grup Lippo sudah mulai mencetak startup. Tapi jadi investor belum," ujar Bari.