Penyebab Bisnis Startup Sering Terhambat
- ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
VIVA.co.id – Era informasi dan teknologi yang semakin canggih membuat banyak bermunculan perusahaan rintisan (startup) di Tanah Air. Sayangnya, banyak pebisnis startup yang baru memulai usahanya justru sering terkendala sistem pembayaran.
Direktur PT Pembayaran Lintas Usaha, Joshua A. Darmawan, menilai kendala sistem pembayaran muncul lataran banyaknya channel bank dan metode pembayaran yang disediakan.
"Para e-commerce, utamanya startup, mengalami kendala dalam mengadakan sistem pembayaran. Baik dalam hal administrasi, teknis, investasi, dan proses pelaksanaannya," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 7 Mei 2017.
Menurut Joshua, kendala sistem pembayaran yang dihadapi startup bisa diatasi dengan menggandeng industri payment gateway.
Terlebih, Bank Indonesia kini tengah memulai uji coba interkonesi uang elektronik sebagai langkah awal implementasi gerbang pembayaran nasional atau national payment gateway (NPG).
"Payment gateway menyediakan aplikasi e-commerce yang mengintegrasikan berbagai channel pembayaran dari berbagai bank untuk e-business, online-retailer, dan lain lain," ungkap dia.
Espay
Salah satunya Espay, yang mampu menerima pembayaran dari berbagai channel maupun distribusi pembayaran kepada rekening mitra, member, atau pelanggan secara otomatis di berbagai bank di Indonesia secara realtime.
Espay juga menawarkan sistem "pay as you use" yang memudahkan pengusaha startup karena hanya perlu membayar sekali dalam setiap transaksi," tuturnya.
Aplikasi ini akan hadir mendukung Indonesia E-commerce Summit & Expo (IESE) yang digelar pada 9-11 Mei 2017 di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Espay mengusung tagline Payment Collection and Distribution Made Easy. Dengan itu, diyakini IESE mampu mendorong industri e-commerce Indonesia untuk menggenjot kiprahnya mendunia.
"IESE merupakan salah satu forum pertemuan terbesar bagi para pemangku kepentingan industri yang akan menghadirkan tokoh penting industri e-commerce. Forum ini mendukung pemerintah untuk menumbuhkan e-commerce," papar Joshua.
Bank sentral sendiri saat ini tengah menyelesaikan Peraturan Bank Indonesia terkait NPG yang ditargetkan dapat diterbitkan pada kuartal I 2017. (ren)