2025, Indonesia Kuasai Pasar e-Commerce
- Viva.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Indonesia akan menjadi penguasa pasar e-dagang atau e-commerce di Asia Tenggara. Hal itu dikarenakan jumlah penduduk dan pengguna internet yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
SVP Strategic Partnership Lazada Indonesia, Miranda Suwanto, mengatakan berdasarkan data dari Google dan Temasek bahwa pada 2020 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 215 juta, di mana pertumbuhannya 19 persen dari 2015 yang jumlah pengguna internet 92 juta.
"Dengan demikian, prediksi itu memperlihatkan jumlah pengguna internet Indonesia terbesar di dunia," kata Miranda yang juga Ketua Panitia Harbolnas 2016 di Jakarta, Rabu, 7 Desember 2016.
Melihat laju pertumbuhan kian gesit itu, Miranda mengatakan Indonesia akan menguasai lebih dari 50 persen pasar e-commerce di Asia Tenggara pada 2025. Pada tahun tersebut diperkirakan potensi pasar e-commerce di kawasan Asia Tenggara menyentuh angka US$87,8 miliar atau Rp1.168 triliun.
"Dari total potensi e-commerce di Asia Tenggara sebesar US$87,8 miliar tersebut, Indonesia berkontribusi 52 persennya," kata dia.Â
Berkuasanya Indonesia soal pasar e-commerce di ASEAN ini, karena jumlah penduduknya yang melebih dari negara-negara lainnya. Selain itu, umur rata-rata penduduk Indonesia, 70 persennya merupakan usia di bawah 40 tahun.
Kemudian, lanjut dia, e-commerce makin dilirik masyarakat, karena efisiensi waktu, di mana dan kapan saja bisa berbelanja online, dan banyak pilihan produk yang tersedia.
Meski demikian, Miranda yang mengutip dari riset Markplus Insight, pada 2013 lalu dari 74,6 juta pengguna internet di Indonesia, baru 20 persennya yang melakukan belanja online.
"Maka dari itu, dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) kita ingin mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk berbelanja online yang lebih luas lagi. Harbolnas Ini merupakan event bersama, ajang gotong royong e-commerce," tutur dia.
Â