'Ibu Peri' Startup Asal AS Buka Cabang di Indonesia
- Viva.co.id/ Agus Tri
VIVA.co.id – Perusahaan akselerator global asal Amerika Serikat (AS), Plug and Play, membuka cabangnya di Indonesia. Kehadiran perusahaan ini membuka harapan besar bahwa startup di Indonesia akan semakin dilirik oleh perusahaan global.
Seperti diketahui, Plug and Play yang berpusat di Silicon Valley ini telah berpengalaman, mempunyai jaringan bisnis dengan cakupan 200 mitra korporasi, investor, universitas, dan mitra terkait di bidang retail, fintech, IoT, media, dan cloud.
Di Indonesia sendiri, cabangnya diberi nama Plug and Play Indonesia, sebuah program akselerator untuk menyasar perusahaan rintisan (startup) di Tanah Air, berkat kerjasama antara Plug and Play pusat di AS dan Gan Capital.
Chief Executive Officer (CEO) Plug and Play, Saeedi Amidi, mengatakan pihaknya bersemangat untuk membawa dan menerapkan di Indonesia platform inovasi korporasi yang digabungkan dengan program akselerator Plug and Play.Â
"Dengan populasi Indonesia yang semakin terdigitalisasi, kami melihat ini sebagai peluang yang baik untuk melakukan investasi pada perusahaan rintisan, serta menghubungkan mereka dengan mitra korporasi dan lainnya untuk membantu mereka berhasil dan membawanya ke tingkat global," ucap Amidi di Jakarta, Senin, 14 November 2016.
Amidi menjelaskan bahwa tantangan pertumbuhan startup di Indonesia karena masih minimnya para pemodal ventura (Venture Capital). Terlebih, kata dia, teknopreneur tak hanya bisa membuat startup tapi juga membuka lowongan pekerjaan.
"Saya percaya bahwa seorang teknopreneur akan bisa membuka sampai 10 ribu lowongan pekerjaan," ucapnya.
Kedatangan Amidi ini menepati janjinya kepada pemerintah Indonesia, yang diucapkan ke Presiden dan jajarannya saat berkunjung ke Silicon Valley pada awal tahun ini. Dijadwalkan Amidi akan tinggal bebeberapa hari di Indonesia, untuk bertemu dengan para mitra yang akan diajak bekerja sama.
Plug and Play merupakan perusahaan inkubator bisnis asal Amerika, yang kerap menciptakan perusahaan-perusahaan rintisan. Amidi tidak hanya berperan sebagai CEO, tapi juga pendiri Plug and Play.Â
Dalam situsnya, keterlibatan Amidi dalam membantu startup dan memperluas lapangan kerja telah dimulai sejak 1998. Sedangkan Plug and Play didirikan pada 2006. Sejak saat itu sampai sekarang Plug and Play diklaim telah menghasilkan lebih dari US$4 miliar dan menciptakan ribuan kesempatan kerja di sektor teknologi.
Â
(ren)