Gojek Ditinggal Bos Lagi
- Instagram @djmikeymoran
VIVA.co.id – Dalam dua bulan belakangan, Gojek telah ditinggal dua orang bos. Setelah Vice President of Product, Alamanda Shantika, berikutnya adalah Brand Director Gojek, yang juga co-founder aplikasi ojek online itu, Michaelangelo Moran.
Dalam akun Facebook dan Instagram pribadinya, pria yang juga dikenal berprofesi sebagai DJ itu mengabarkan hengkang. Dalam status yang ditulis, dia juga menyertakan beberapa foto-foto saat melakukan perpisahan di kantor Gojek.
"Even though i have left, i have built the culture and brand whereby the company will still continue to innovate and continue pushing to reach its full potential... I love u guys, this is not a goodbye but a see you around," tulis DJ Mikey Moran dalam akun pribadinya di media sosial, Rabu, 19 Oktober 2016.
Dalam postingan lainnya, DJ Mikey mengakui bahwa keputusannya untuk keluar dari Gojek memang merupakan hal yang sulit. Pasalnya, Gojek merupakan perusahaan yang benar-benar mampu tumbuh, dimulai dari sebuah rumah kecil di Kerinci menjadi perusahaan dengan nilai sampai miliaran dolar.
"Ini merupakan pencapaian yang hanya bisa dimimpikan oleh orang-orang," kata DJ Mikey, yang merupakan desainer logo Gojek, menggambarkan seorang pengendara ojek dengan sinyal yang keluar dari helm di kepala.
Belum diketahui apa yang menyebabkan dia meninggalkan Gojek, perusahaan yang telah enam tahun digelutinya. Namun dalam akun Instagramnya tertera jelas, DJ Mikey memang memiliki banyak aktivitas.
Selain sebagai co-founder Gojek dan DJ, dia juga memiliki perusahaan properti di Bali. Dia juga menyebut soal Arc Medispa, sebuah spa mewah di Kemang. Tidak ketinggalan perusahaan event management dan desain interaktif.
Sebelumnya, VP Product Gojek, Alamanda Shantika juga hengkang dari perusahaan yang dikembangkan oleh Nadiem Makarim dan DJ Mikey. Amanda saat ini memilih bergabung dengan Yansen Kamto untuk mengurusi Kibar.
Gojek memang saat ini telah tumbuh menjadi penyedia aplikasi ojek online yang cukup bernilai. Baru-baru ini mereka mendapatkan tambahan dana sebesar US$550 juta dari KKR & Co dan Warburg Pincus LLC. Di Indonesia, Gojek mendapatkan persaingan ketat dari Grab.