Ahlijasa Wakili RI 'Tarung' dalam World Cup Startup
- Ahlijasa
VIVA.co.id – Ahlijasa ditetapkan menjadi perwakilan regional Indonesia untuk bertarung dengan perusahaan rintisan dari negara lain dalam ajang Startup World Cup 2017 di Silicon Valley, Amerika Serikat. Ahlijasa berkesempatan untuk meraih hadiah senilai US$1 juta atau Rp14 miliar.
Dalam penjaringan yang dilakukan oleh Fenox Venture Capital dengan bekerja sama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Indonesia selama beberapa bulan terakhir, ditemukan 10 yang dinilai berkualitas. Dan, Ahlijasa berhasil mengalahkan sembilan startup lainnya.
"Ini merupakan awal yang baik bagi Startup World Cup 2017 dengan melihat banyak antusiasme yang sangat besar dari peserta Indonesia. Fenox VC dan Bekraf bangga akan bakat dan ide-ide mereka," ujar Ketua Startup World Cup 2017 sekaligus General Partner & Chief Executive Officer )CEO) Fenox VC, Anis Uzzaman dalam siaran persnya, Kamis 25 Agustus 2016.
Tak hanya mengungguli sembilan startup yang masuk ke tahap grand final, Ahlijasa juga yang berlaga di Asia Tenggara itu mampu menjadi nomor wahid.
CEO Ahlijasa, Jay Jayawijayanigtiyas, mengungkapkan rasa gembiranya usai tak hanya menjadi wakil Indonesia, melainkan Asia Tenggara untuk terbang ke Silicon Valley.
"Saya merasa senang, sekaligus bangga sudah dipilih untuk mewakili Indonesia dan Asia Tenggara dalam babak final Startup World Cup di Silicon Valley nanti. Ini merupakan awal dari perjalanan panjang sampai final nanti dan kami terus mohon dukungan masyarakat mendukung Ahlijasa," tuturnya.
Ahlijasa merupakan startup yang bergelut dalam melayani laundry on demand. Mereka mengklaim telah menjadi pemimpin pasar dalam urusan laundry online maupun laundry transaction dan telah memproses lebih dari 32 ton pakaian setiap bulannya.
Nanti di Ahlijasa akan bertarung dengan perwakilan dari Jepang, Tiongkok, Israel, Australia, Republik Ceko, India, Chili, Inggris, Afrika Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat (Texas, Boston, dan Silicon Valley).
Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi
Seiring dengan kian pesatnya perkembangan teknologi, begitu pula penipuan yang terjadi di dunia digital. Hal ini diungkapkan oleh GoFood yang mengatakan hal seperti itu..
