Segera, AdaJek Mengaspal di Tasikmalaya dan Ciamis
Senin, 1 Agustus 2016 - 12:38 WIB
Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Beberapa perusahaan perintis layanan ojek online,
Gojek dan Grab memilih Ibu Kota DKI Jakarta, sebagai pasar utama mereka. Maka tak heran di jalanan Jakarta, sekarang kerap dijumpai pengemudi ojek
online.
Berbeda dengan lainnya, layanan ojek
online
pendatang baru, AdaJek, malah menyasar penumpang di kota-kota kecil.
Saat ini, AdaJek banyak tersebar di wilayah Bogor, sebab Bogor jadi kota pertama peluncuran AdaJek beberapa waktu lalu. Setelah Bogor, AdaJek ingin memperluas di kota Bekasi dan Jakarta.
"Kita perbanyak rider dulu, dan ambil pasar yang ojek online lain belum masuk," ujar Chief Operating Officer (COO) PT Ada Solusi Infotech, Teguh Mubarakh melalui pesan singkat kepada VIVA.co.id, Senin 1 Agustus 2016.
Teguh mengatakan, AdaJek telah membuka pendaftaran di wilayah Tasikmalaya, Ciamis, Pengandaran, dan Banjarpatoman. Ia menuturkan, AdaJek menargetkan jumlah pengemudi di Tasikmalaya, Ciamis sebanyak 5.000 orang.
Teguh mengatakan, saat ini, AdaJek masih melayani ojek online untuk antarjemput penumpang saja.
Sebagai informasi, AdaJek punya keunggulan di sisi kemudahan bagi pengguna yang tidak punya ponsel pintar.
Dengan sistem stop and go, penumpang bisa menghentikan 'si Ungu' di jalanan, tanpa memesan lewat aplikasi. AdaJek menamai keunggulan mereka adalah sistem 'stop and go'.
Sistem stop and go ini digunakan, ketika pengemudi menemukan pelanggan di jalan, atau sebaliknya. Selanjutnya, si pengemudi akan memasukkan data tujuan si pelanggan di aplikasinya, dan perjalanan dimulai.
Sementara itu, keuntungan yang didapat di pengemudi berupa pengumpulan poin yang nanti bisa ditukar hadiah menarik, seperti umrah dan jalan-jalan ke luar negeri.
Untuk tarif terbagi dua zona, yakni siang pukul 09.00-16.00 WIB dengan tarif per kilometer Rp2.500, dan malam, atau rush hour pada pukul 16.00-09.00 WIB dengan tarif per kilometer Rp3.000. (asp)
Baca Juga :
Merebut Pasar Ojek Online
Baca Juga :
AdaJek Halalkan Pengemudi 'Dua Kaki'
Saat ini, AdaJek banyak tersebar di wilayah Bogor, sebab Bogor jadi kota pertama peluncuran AdaJek beberapa waktu lalu. Setelah Bogor, AdaJek ingin memperluas di kota Bekasi dan Jakarta.
"Kita perbanyak rider dulu, dan ambil pasar yang ojek online lain belum masuk," ujar Chief Operating Officer (COO) PT Ada Solusi Infotech, Teguh Mubarakh melalui pesan singkat kepada VIVA.co.id, Senin 1 Agustus 2016.
Teguh mengatakan, AdaJek telah membuka pendaftaran di wilayah Tasikmalaya, Ciamis, Pengandaran, dan Banjarpatoman. Ia menuturkan, AdaJek menargetkan jumlah pengemudi di Tasikmalaya, Ciamis sebanyak 5.000 orang.
Teguh mengatakan, saat ini, AdaJek masih melayani ojek online untuk antarjemput penumpang saja.
Sebagai informasi, AdaJek punya keunggulan di sisi kemudahan bagi pengguna yang tidak punya ponsel pintar.
Dengan sistem stop and go, penumpang bisa menghentikan 'si Ungu' di jalanan, tanpa memesan lewat aplikasi. AdaJek menamai keunggulan mereka adalah sistem 'stop and go'.
Sistem stop and go ini digunakan, ketika pengemudi menemukan pelanggan di jalan, atau sebaliknya. Selanjutnya, si pengemudi akan memasukkan data tujuan si pelanggan di aplikasinya, dan perjalanan dimulai.
Sementara itu, keuntungan yang didapat di pengemudi berupa pengumpulan poin yang nanti bisa ditukar hadiah menarik, seperti umrah dan jalan-jalan ke luar negeri.
Untuk tarif terbagi dua zona, yakni siang pukul 09.00-16.00 WIB dengan tarif per kilometer Rp2.500, dan malam, atau rush hour pada pukul 16.00-09.00 WIB dengan tarif per kilometer Rp3.000. (asp)
Baca Juga :
Mengenal Penyuntik Dana Gojek
Gojek baru mendapatkan suntikan investasi US$550 juta.
VIVA.co.id
5 Agustus 2016
Baca Juga :