Dicari, Kreator Aplikasi untuk Disabilitas dan Perempuan

Logo Indosat Ooredoo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Perhelatan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) kembali digelar untuk mencari talenta muda yang mahir di bidang digital. Kali ini, ajang kompetisi aplilkasi mobile tersebut untuk dibawa ke kancah internasional.

Arek Surabaya Kembangkan Aplikasi untuk Jomblo

IWIC yang memasuki tahun ke-10 ini, ingin lebih mengembangkan generasi muda yang bertalenta di bidang digital, sehingga setara dengan pemain internasional. Melalui tema #Changetheworld, diharapkan generasi muda akan tergugah untuk mengkreasi banyak aplikasi mobile yang memudahkan hidup masyarakat banyak.

Tema tersebut diusung dengan semangat menunjukkan kepada dunia global bahwa Indonesia tidak hanya sebagai pasar atau pengguna teknologi saja, melainkan dapat menjadi kreator, seperti aplikasi mobile yang dapat bersaing di internasional.

Smart City Bukan Soal Banyak Aplikasi Tapi Solusi

"IWIC rutin kita laksanakan tiap tahunnya, untuk mencari talenta muda yang mahir membuat aplikasi mobile. Melalui IWIC, Indosat Ooredoo ingin mengajak anak muda menciptakan ide dan aplikasi, agar Indonesia jadi lebih baik," ujar President dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli di Kantornya, Kamis malam, 21 April 2016.

Pria yang disapa Alex ini menjelaskan, selama perhelatan IWIC yang sudah berjalan satu dekade tersebut, setidaknya total 7.111 ide dan aplikasi mobile inovatif terlahir dari tangan generasi muda. Itu menjadikan IWIC sebagai salah satu program kompetisi penggenjotan aplikasi terkemuka di Indonesia.

IM3 Ooredoo Luncurkan Aplikasi Obrol Bertarif Murah

Untuk IWIC tahun ini, penyelenggara lebih ingin mengedepankan pengembangan aplikasi untuk perempuan dan disabilitas. Menurut Indosat Ooredoo, pemberdayaan perempuan sudah menjadi keharusan, sehingga dengan aplikasi dapat menunjang segala aktivitasnya. Lalu, kategori disabilitas, guna memudahkan masyarakat berkebutuhan khusus dalam kegiatan sehari-harinya.

Selain itu, ada kategori lainnya yang menginginkan ikut serta kompetisi tersebut, di antaranya seperti di bidang komunikasi, gaya hidup, pendidikan, multimedia dan game, utility (tools, keamanan, aplilkasi disabilitas), wisata, dan inovasi sosial. Semuanya dapat diikuti oleh berbagai kalangan dari anak-anak hingga kelas perguruan tinggi.

"Peserta dapat membuat ide dan aplikasi itu yang bisa digunakan di perangkat berbasis sistem operasi Android, Apple, Symbian, BlackBerry, dan Windows Phone," ucap dia.

Selain IWIC, Indosat Ooredoo juga memiliki rangkaian program yang mendukung startup Indonesia. Yakni Ideabox, inkubator bisnis untuk startup siap memasarkan produknya melalui program mentoring dan juga pendanaan dari SB-ISAT Fund senilai US$50 juta yang terbuka untuk disuntikkan ke startup lokal yang memiliki prospek bisnis yang tepat.

Seorang tunanetra, Sofian (22), membaca Al Quran braille

Ramadan, Indosat Ooredoo Donasi Al Quran Braille Digital

Indosat dukung pemberdayaan komunitas tunanetra melalui teknologi.

img_title
VIVA.co.id
8 Juni 2016