Aplikasi 'Penolong' UKM Ini Tersedia dalam Bahasa Indonesia

Boomer Marketing
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Platform pemasaran digital, Boomer Marketing‎ kembali memperluas layanan di Indonesia. Kini, Boomer tersedia dalam Bahasa Indonesia dan siap menyasar para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Perluasan layanannya ini, karena sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada‎ Oktober kemarin, Boomer mengklaim mengalami pertumbuhan yang setiap harinya lebih dari 500 pengguna yang mengunduh aplikasinya.

Seiring pertumbuhan tersebut, Boomer juga melihat tumbuh suburnya pelaku UKM yang tersebar di Tanah Air. Maka dari itu, kehadiran fitur dengan Bahasa Indonesia‎, diharapkan dapat menjangkau lebih 57 juta UKM yang berpotensi beralih ke dunia digital.

"Melihat besaran dan keragaman dari UKM yang dimiliki, Indonesia merupakan pasar yang penting dan sangat mentukan bagi kami. Untuk itu, Boomer akan terus mendukung para pelaku UKM di Indonesia, serta membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan solusi terkini dan layana terbaik," ujar Chief Business Officer Boomer Marketing, Srini Valluripalli di Qi Lounge, The Sultan Hotel, Jakarta, Selasa malam, 22 Desember 2015.

Boomer menyadari layanan yang masih mengandalkan fitur Bahasa Inggris seringkali jadi kendala, terutama pengusaha yang tinggal dengan pengantar bahasanya bukan bahasa internasional tersebut.

"Kami yakin dengan memanfaatkan Boomer Marketing, pelaku usaha dapat terbantu memasarkan produknya ke pasar lokal maupun global," ucapnya.

Diketahui pada peluncuran pertamanya, Boomer menggaet operator seluler Hutchinson 3 (Tri) untuk ketersediaan layanannya dalam versi premium. Tetapi, saat ini aplikasi global itu memperluasnya dengan menggandeng operator lainnya, yaitu XL Axiata, Indosat Ooredoo, dan Telkomsel.

Usai menguatkan layanannya di Indonesia, Boomer akan membidik pangsa pasar dengan jangkauan lebih luas lagi di 100 negara lainnya, di antaranya di Asia, Afrika, Australia, Eropa, hingga dataran Amerika Serikat. (asp)

Produk UKM Pedesaan Masih Kesulitan Promosi