Pengamat: Bangun Startup, Hanya Butuh Satu Persen Ide

Danny Oei Wirianto
Sumber :
  • VIVAnews/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id
Enam Startup Indonesia Kembali Berguru ke Markas Google
- Di era teknologi seperti saat ini, bisnis
startup
Startup Indonesia Gembira Bisa 'Naik Haji' ke Silicon Valley
atau perusahaan rintisan sering menjadi pilihan bagi masyarakat. Bahkan, sekarang banyak terlahir startup
E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota
yang telah menjadi populer, seperti Path.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan startup.
Hal tersebut disampaikan oleh Danny Wirianto,
chief executive officer
(CEO) Mindtalk yang juga
chairman
Merah Putih, serta Andy Zain,
executive director
Migme, di acara Idea Fest, Jakarta Convention Center (JCC).


Dalam sesi yang bertema "
Why Start Up Fails?
" ini, kedua pembicara memberikan sejumlah nasihat yang perlu diperhatikan kepada orang-orang yang ingin mengembangkan perusahaan rintisan.


Disampaikan Danny, untuk membangun perusahaan rintisan tidak diperlukan ide. Menurut dia, ide hanya satu persen dan 99 persen merupakan cara mencari jalan bagaimana untuk memujudkannya.


"Kalau sudah jadi
startup
dan dapat
funding
itu, biasa istilahnya OKB (Orang Kaya Baru) dan berkeinginan ingin seperti Google atau Facebook. Lebih baik hindari itu," kata dia di ruang Zuckerberg, JCC, Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2015.


Kemudian, Danny menambahkan, para pelaku bisnis
startup
tentunya harus memiliki jiwa baja. Artinya, bisa kuat dalam keadaan apa pun saat menggeluti usahanya tersebut. Terlebih lagi bisa mencari tim yang dapat diajak kerja sama.


"Nikah saja bisa cerai, apalagi teman," ungkap Danny yang disambut gelak tawa peserta yang mengikuti
workshop
.


Sementara itu, Andy menuturkan, para pengembang
startup
ini agar memperhatikan bisnis model yang akan disasarnya. Dikatakannya, bila bisnis model yang digelutinya menarik, investor pun akan berdatangan untuk membantu mengembangkan
startup
tersebut.


"Terus,
market
pasarnya besar apa kecil, karena itu akan menarik investor untuk masuk. Dan juga, segmennya jangan terlalu sempit," ujar dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya