Buku Putih Baru di Tengah Lonjakan Harga
- freepik.com/fullvector
VIVA – Bitget, exchange mata uang kripto, merilis buku putih (whitepaper) baru untuk token BGB (Bitget Token) miliknya di tengah lonjakan harga BGB dalam satu bulan terakhir.
Whitepaper terbaru merupakan insiatif untuk burning 800 juta token BGB yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan nilai lebih dari US$5 miliar (Rp81 triliun) berdasarkan harga pasar saat ini.
Secara umum, whitepaper diartikan sebagai dokumen lengkap tentang suatu proyek token kripto yang berisikan asal-usul, alokasi, dan rencana jangka panjang proyek tersebut dan sangat penting bagi investor aset kripto dalam melakukan analisa sebelum memutuskan untuk menginvestasikan aset tersebut.
Selain itu, burning token secara singkat adalah proses menjaga suplai token di pasar melalui cara dibakar atau dihilangkan melalui mekanisme smart contract blockchain.
Melalui whitepaper baru ini, burning sebesar 800 juta BGB akan dikurangi 40 persen dari total suplainya sehingga suplai yang beredar menjadi 1,2 miliar.
Mulai tahun ini, Bitget akan memulai burning secara bertahap pada triwulanan ke depan dengan mengalokasikan 20 persen profit dari Exchange Bitget dan Bitget Wallet untuk melakukan buyback dan burning BGB.
Aktivitas burning akan tercatat dalam on-chain untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas kepada komunitas.
Bitget juga dilaporkan baru saja melakukan merger token BWB milik platform Bitget Wallet dengan BGB dalam upaya memperkuat utilitas token BGB dalam menghadapi kondisi pasar pada 2025.
Melalui merger ini, utilitas Bitget akan berkembang dari hanya seputar ekosistem platform tersentralisasi saja ke ekosistem platform terdesentralisasi sehingga cakupan utilitasnya akan lebih luas.
"Platform perdagangan kripto tersentralisasi (crypto exchange) adalah tulang punggung pertumbuhan kripto menuju adopsi massal. Misi kami untuk mendorong gelombang inovasi berikutnya akan terungkap di tahun mendatang," kata Kepala Eksekutif Bitget, Gracy Chen.
Ia juga menyebut kalau keputusannya melakukan burning BGB senilai Rp81 triliun sejalan dengan rencana perusahaan untuk menjadikannya sebagai media nilai transaksi yang kuat.
"Tahap kami berikutnya akan memperluas utilitas BGB secara on-chain. Lalu, mengintegrasikannya ke lebih banyak aplikasi terdesentralisasi (Dapp) dan membawanya ke masyarakat luas, menjadikan BGB tersedia untuk semua," tuturnya.