Pengguna Domikado Capai 230 Ribu
VIVAnews - Bagi Anda yang menggunakan BlackBerry, aplikasi Domikado mungkin sudah terdengar familiar. Aplikasi dengan logo berwarna hijau itu menjadi salah satu aplikasi yang digemari pengguna BlackBerry di Tanah Air karena kelengkapan informasi seputar lifestyle dan cita rasa lokalnya yang kental.
Domikado dikembangkan sejak Januari 2009 dan mulai go public pada bulan Agustus di tahun yang sama. Setahun melalang buana di sejumlah perangkat BlackBerry Indonesia, aplikasi tersebut berhasil menyediakan informasi seputar pasar Indonesia, indeks harga saham, headline berita lokal dan internasional.
Domikado juga menyediakan akses Twitter, informasi skor olahraga, cuaca, jadwal bioskop, info tentang restoran, dan berbagai direktori layanan publik. Khusus restoran, aplikasi lokal ini berhasil menyediakan lebih dari 2.500 restoran di Jakarta dan sekitarnya, termasuk restoran anak-anak, resto tertentu yang menyediakan alkohol atau babi, hingga masakan-masakan dari negara internasional.
Nama Domikado sendiri berasal dari nama permainan rakyat yang sering dimainkan anak-anak. Nama itu dipilih karena selain dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, ia juga menyimpan kesan menarik dan menyenangkan. "Namanya terdengar sangat Indonesia. Kami juga menginginkan adanya kesan fun dan interesting pada Domikado," ujar Ronald Ishak, pendiri sekaligus CEO Domikado, saat diwawancarai VIVAnews, Jakarta, Kamis 16 September 2010.
Hingga saat ini, dipaparkan Ronald, Domikado berhasil mencatat 230 ribu kali unduh. Terdapat 30 ribu unique user yang lalu lalang di Domikado setiap harinya. "Kebanyakan mengakses informasi saham dan Twitter," ucapnya.
Ironis, setelah setahun berkembang di Indonesia, Domikado malah berencana gulung tikar. Kenapa? Ronald beralasan karena pasar untuk mobile advertising (iklan di perangkat mobile) di Indonesia masih belum siap.
"Awalnya, kami memang ingin mengembangkan Domikado sebagai informasi pasar dan saham untuk para investor dan pemain saham. Lalu, kami menyediakan informasi seputar lifestyle sebagai hiburan atau gimmick. Tetapi, setelah jalan berbulan-bulan, masyarakat justru mengenal Domikado sebagai aplikasi lifestyle," ujar Ronald.
"Di sisi pendapatan pun kurang menjanjikan. Sepertinya tren mobile advertising di Indonesia masih belum terasa. Iklan di Web saja baru menjamur beberapa tahun terakhir. Mungkin tahun depan baru mulai kelihatan," tandasnya.
Sambil menyiapkan formula yang pas untuk menyambut tren mobile advertising tahun depan, Ronald dkk diam-diam mengembangkan aplikasi baru bertajuk Domikado Finance. "Aplikasi ini menyediakan informasi pasar, saham, dan indeks. Ia sudah bisa diunduh. Bulan depan baru akan kami luncurkan," pungkas Ronald.