Kehadiran AI Mengubah Perilaku Konsumen saat Belanja Online

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • Dok. Shopback

Jakarta, VIVA – Kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) turut berdampak terhadap perilaku masyarakat dalam belanja online, bahkan perannya sangat krusial. Keputusan pengguna e-commerce sangat bergantung dengan hasil AI.

Grace Tahir Prediksi Dua Orang yang Bisa Kalahkan Kekayaan Steve Jobs hingga Elon Musk

Laporan berjudul "Adopsi Penggunaan Artificial Intelligence di Asia Tenggara" yang dirilis oleh Lazada dan Kantar mensurvei sebanyak enam ribu responden pengguna platform belanja online.

Para responden merupakan pengguna e-commerce yang berasal dari enam negara di kawasan tersebut. 

Poengky Indarti Klaim Punya Cara Kembalikan Kepercayaan Publik kepada KPK

“Peluncuran laporan perdana kami menandakan momen penting untuk memahami peran AI yang membentuk masa depan e-commerce. Seiring dengan evolusi teknologi, ekspektasi konsumen pun ikut berevolusi," kata Chief Executive Officer Lazada Group, James Dong, di Jakarta, Rabu, 6 November 2024.

Data memberikan wawasan tentang bagaimana bisnis di Asia Tenggara dapat memanfaatkan API untuk menciptakan pengalaman belanja yang dirancang secara personal, mulus, dan cerdas.

Perempuan bisa mengembangkan teknologi? Mari Kita Pahami Bersama

Survei dilakukan untuk menganalisa kesadaran, kepercayaan dan preferensi, habit (kebiasaan) belanja hingga kesulitan yang dihadapi para konsumen.

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Photo :
  • Dok. Istimewa

Penelitian juga bertujuan mengkaji perilaku konsumen saat berbelanja online. Hasilnya digunakan sebagai bahan evaluasi bagaimana pelaku e-commerce dapat memanfaatkan AIR dengan lebih baik untuk memenuhi prioritas dan kebutuhan pelanggan.

Hasil, tingkat kepercayaan konsumen sangat tinggi terhadap platform berbasis AI dalam membantu mengambil keputusan belanja online.

Sebanyak 92 persen responden mengandalkan AI untuk mendapatkan rekomendasi produk dan 90 persen menggunakannya untuk mendapatkan ringkasan produk.

Sangat mengejutkan sebanyak 88 persen responden membuat keputusan pembelian berdasarkan konten dan rekomendasi produk yang dihasilkan AI. 

Laporan juga mengeksplorasi motivasi konsumen dalam memanfaatkan AI untuk belanja online. Sebanyak 52 persen konsumen di Asia Tenggara mengklaim alasan melibatkan AI lantaran memudahkan dalam melakukan belanja online. 

Melihat peran AI yang semakin krusial, sebanyak 83 persen responden bahkan rela membayar lebih untuk merasakan peran AI ketika belanja online.

Mereka mengatakan AI memudahkan pencarian produk yang sesuai, meningkatkan layanan pelanggan, dan meningkatkan kenyamanan belanja online.

Dengan 80 persen responden menggunakan fitur AI di aplikasi e-commerce setidaknya seminggu sekali, platform e-commerce dapat memperdalam upaya integrasi AI untuk menghadirkan pengalaman belanja yang lebih holistik dan menyenangkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya