Begini Cara Memaksimalkan Akun Instagram agar Cuan

Ilustrasi Instagram.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Tumisu

VIVA Tekno – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK melaporkan bahwa industri fintech lending terus tumbuh dimana outstanding pembiayaan pada Mei 2024 meningkat menjadi 25,44 persen yoy (April 2024, 24,16 persen yoy) dengan nominal sebesar Rp64,56 triliun.

Calvin Verdonk Buka Suara, Si Kalem Timnas Indonesia Itu Tak Mau Manfaatkan Media Sosial untuk Cari Uang

Tingkat risiko kredit macet atau NPL secara agregat dalam kondisi terjaga berada di posisi 2,91 persen yoy (April 2024, 2,79 persen yoy), dengan total jumlah penyelenggara fintech lending berizin dari OJK mencapai 100 perusahaan, hingga 31 Mei 2024.

Oleh karena itu, penguatan edukasi dan literasi keuangan di era bertumbuhnya platform fintech lending semakin diperlukan. Menjadi penting untuk senantiasa disosialisasikan agar masyarakat pengguna fintech lending dapat lebih teredukasi dan tidak terjerumus dalam jeratan aplikasi pinjol atau pinjaman online ilegal.

Tuai Sorotan Usai Unggah Video dengan Fadil Jaidi, Fuji: Kangen Kamu Banget

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin mendukung aktivitas kehidupan masyarakat, keberadaan platform fintech lending kian berperan sebagai salah satu solusi alternatif pendanaan produktif bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

IHSG Diprediksi Anjlok, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan Kamis 14 November 2024

Kredit Pintar, platform fintech lending, berkomitmen untuk melakukan sosialisasi terkait edukasi dan literasi keuangan, khususnya UMKM dan generasi muda.

"Kami ingin membantu UMKM dalam akses pendanaan yang mudah dan cepat sehingga berpeluang untuk meningkatkan skala usaha. Kami juga terus melakukan edukasi agar mereka lebih memahami tingkat risiko dan manfaat fintech lending sehingga tidak mudah terjebak dalam penipuan," kata Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi.

Lebih lanjut ia mengingatkan pentingnya tiga hal ini, yaitu jangan abal, jangan asal, dan jangan abai. Lalu, pinjam sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, bukan untuk konsumtif serta gaya hidup.

"Hal penting lainnya adalah tertib membayar tagihan sehingga terhindar dari masalah SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) – sistem informasi yang pengelolaannya di bawah tanggung jawab OJK yang bertujuan untuk melaksanakan tugas pengawasan dan pelayanan informasi keuangan. Salah satunya penyediaan informasi debitur," jelas dia.

Kredit Pintar juga mendapuk Ridwan Virgantara alias Dr Instagram untuk memberikan tips dan trik bagaimana memaksimalkan akun Instagram sehingga mendatangkan cuan.

“Konten media sosial saat ini memasuki era video pendek karena sesuai dengan kebiasaan orang zaman sekarang. Lalu, konten seperti apa yang bisa meningkatkan jumlah followers? Jawabannya 50 persen konten edukasi yang kreatif, 30 persen berisi konten yang fun, seperti meme, sisanya 20 persen konten promosi,” papar Dr Instagram.

Sebagai informasi, hingga memasuki semester II/2024, Kredit Pintar terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan total akumulasi penyaluran pinjaman (kreditur) mencapai Rp45 triliun, di mana separuh nasabahnya meminjam uang (debitur) untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan. Tercatat juga jumlah total debitur sejak 2017 hingga saat ini mencapai lebih dari 8,1 juta nasabah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya