'Menyulap' Bahan Tenun Ramah Lingkungan jadi Alas Kaki

Konsep ramah lingkungan / eco-culture.
Sumber :
  • World Coal

Jakarta – Hal yang paling kerap digaungkan dalam industri fesyen saat ini adalah sustainability atau keberlanjutan.

Honda CUV e:, Hadirkan Kualitas Terbaik Sepeda Motor Listrik Honda

Isu sampah fesyen sudah kerap terdengar dan mulai menjadi perhatian konsumen, sehingga banyak brand mencari cara untuk memasukkan unsur sustainability dalam produknya.

Kebanyakan merek yang mengadopsi pendekatan ini adalah produsen busana, karena sampah fesyen terbesar memang berasal dari sana.

Krisis Iklim Mendesak, Intip 8 Pendekatan Keberlanjutan Langkah Membumi Festival 2024

Berbagai metode dilakukan, misalnya dengan bahan baku ramah lingkungan, mendaur ulang pakaian bekas, hingga menggunakan sampah plasik sebagai bahan.

Cara Refal Hady Peduli Sama Bumi, Sampai Skincare Aja Pakai yang Ramah Lingkungan

Ilustrasi kain tenun/songket.

Photo :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan

Ilustrasi kain tenun/songket.

Photo :
Seperti yang dilakukan brand sepatu Jepang Onitsuka Tiger yang menggabungkan bahan kain tenun dalam koleksi sepatunya, berkolaborasi dengan DoiTung Development Project.

"Kain tenun dipilih karena indah yang dibuat dengan tangan, sehingga memberi kesan etnis dan eksotik, sekaligus memberdayakan masyarakat pembuatnya. Nah, kain tenun yang digunakan ini dibuat dengan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan, dan sebagian di antaranya merupakan produk daur ulang," kata Manajer Pemasaran Onitsuka Tiger Indonesia, Fara Aldila.

Selain bahan kain tenun, koleksi kali ini akan menggunakan hand-woven tekstil yang terbuat dari 100% PET recycle varn.

Semua model sepatu terbaru dibuat menggunakan proses manufaktur dan bahan yang ramah lingkungan, termasuk bahan suede dan kulit sintetis yang digunakan dengan memanfaatkan bahan daur ulang, sebagai penguat pada sepatu.

Pada koleksi Spring Summer 2024, Fara Aldila mengungkapkan Onitsuka Tiger dan DoiTung menghadirkan inovasi pada desain sepatu dengan menampilkan ciri khas dari karya pengrajin Thailand.

Menggunakan bahan kain tenun tangan yang diproduksi secara lokal oleh DoiTung, serta menggabungkan bahan daur ulang pada beberapa bagian sepatu, membuat koleksi ini menjadi istimewa.

Elemen-elemen yang terdapat pada rangkaian koleksi ini menampilkan produk Onitsuka Tiger sebagai sepatu ikonik yang mengombinasikan fesyen dan olahraga, serta warisan budaya Thailand dengan inovasi terkini.

“Hal ini menjadi bentuk kolaborasi terbaik antara Thailand dan Jepang,” ungkap Fara Aldila.

Kolaborasi antara Onitsuka Tiger dan DoiTung Development Project ini diaplikasikan pada tiga model sepatu, yakni Mexico 66 (Rp2,8 juta), Mexico 66 Paraty (Rp2,2 juta), dan Serrano CL (Rp2,8 juta).

Koleksi ini sudah tersedia secara eksklusif di toko Onitsuka Tiger Plaza Indonesia, Pondok Indah Mall, Kota Kasablanka, Beachwalk Bali, Deli Park Medan, TSM Makassar, Pakuwon Jogja, dan Pakuwon Surabaya.

Sebagai informasi, DoiTung Development Project fokus pada sustainability dari Mae Fah Luang Foundation – organisasi nirlaba milik Kerajaan Thailand.

Pada Spring Summer 2021, proyek ini telah berhasil mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari para pecinta sneakers dunia sehingga Onitsuka Tiger X DoiTung kembali dihadirkan pada koleksi terbaru Spring Summer 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya