Adopsi Teknologi AI Jadi Isu Utama Dunia Bisnis di 2024
- Dok. Istimewa
Jakarta, 18 Januari 2024 – Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah menjadi tren yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi ini memiliki potensi untuk merevolusi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia bisnis.
Di Indonesia, para pemimpin bisnis juga mulai menyadari pentingnya teknologi AI. Survei terbaru dari Executive Global Network Indonesia, sebuah jaringan keanggotaan eksekutif berbasis peer group, menunjukkan bahwa teknologi AI merupakan tren yang sangat signifikan untuk diantisipasi tahun ini.
Co-Founder dan Managing Director EGN Indonesia, Dona Amelia mengatakan bahwa beberapa isu utama yang akan dihadapi oleh dunia bisnis selain kesiapan untuk mengadopsi teknologi AI yakni ketersediaan tenaga kerja ahli dan resesi global.
"Oleh karena itu, kami sangat teliti dalam memilih topik diskusi untuk pertemuan dan lokakarya peer group kami. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa mereka dapat memperoleh wawasan yang relevan dan mendalam, yang dapat membantu mereka menghadapi berbagai tren dan tantangan yang tengah berkembang saat ini," ujarnya, dikutip VIVA Tekno dari keterangan resmi.
Sebagai informasi, EGN Indonesia yang didirikan pada Maret 2022 telah berkembang pesat dengan keanggotaan saat ini mencapai 152 orang, yang terdiri dari pemilik bisnis dan eksekutif dari berbagai perusahaan terkemuka di berbagai industri.
Misi EGN Indonesia adalah untuk membantu para pemimpin menjadi individu yang lebih baik. Jaringan ini menyediakan platform bagi para anggotanya untuk belajar dari pengalaman satu sama lain, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka.
Konsep peer group memungkinkan para anggota untuk terhubung dengan rekan-rekan yang menghadapi tantangan serupa, dan saling memberikan dukungan dan bimbingan.
Survei terbaru EGN Indonesia menunjukkan bahwa 80% anggotanya menemukan nilai signifikan dalam jaringan peer group. Mereka menghargai kesempatan untuk belajar dari pengalaman, perspektif, dan pengetahuan beragam yang dimiliki oleh rekan-rekan mereka.
Diskusi-diskusi yang terjadi selama pertemuan kelompok EGN sering kali bersifat mendalam dan konstruktif, dan banyak anggota yang melaporkan telah menemukan solusi untuk tantangan bisnis mereka melalui interaksi dengan rekan-rekan mereka.
"Fokus kami tidak terpaku pada pertumbuhan angka, melainkan juga pada dampak yang dapat kami berikan kepada para anggota. Hal ini menjadi krusial, terutama mengingat bagaimana komunitas bisnis dihadapkan pada tantangan geopolitik dan ketidakstabilan ekonomi yang dapat mempengaruhi organisasi mereka secara langsung," tuturnya.