Jurus Startup Edutech Lokal Dongkrak Kompetensi Guru
- Freepik
VIVA Tekno – Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2022 menyebutkan Indonesia masih kekurangan 781 ribu guru.
Ketersediaan guru inilah yang hingga saat ini masih menjadi masalah di sektor pendidikan. Kondisi itu diperparah dengan penyebaran guru yang tidak merata, khususnya wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Selain itu, Kemendikbudristek juga mencatat, masih ada 288 kecamatan di Indonesia yang tidak memiliki SMP dan 681 kecamatan tak punya SMA.
Bukan hanya dari sisi jumlah guru dan sekolah, isu krusial pendidikan nasional lainnya adalah kualitas dan kompetensi tenaga pengajarnya yang juga harus diperhatikan. Odysee Education sadar bahwa permasalahan kualitas pendidikan bukan hanya tugas pemerintah.
Oleh karena itu, perusahaan rintisan yang fokus di teknologi pendidikan (startup edutech) siap membantu mencarikan solusi permasalahan tersebut, terutama dalam peningkatan jumlah, pengembangan kompetensi, serta profesionalitas guru.
Odysee Education menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) untuk membantu hampir 200 ribu anggota dalam mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kualifikasinya melalui platform digital.
"Sebagai konsultan manajemen sekolah kami merasakan kesulitan dalam mendapatkan tenaga pendidik yang sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan sekolah. Indonesia diprediksi akan kekurangan guru hingga 1,3 juta orang di tahun depan karena banyaknya guru yang pensiun," kata CEO Odysee Education, Benedict Christiano Alfin.
Odysee Education hadir untuk membangun jaringan digital melalui platform website sebagai tempat bergabungnya sekolah dan guru yang dapat memfasilitasi pelatihan dan juga rekrutmen guru ke sekolah-sekolah demi terbentuknya sebuah komunitas yang akan menstimulasi peningkatan kualitas dan pemerataan jumlah guru di seluruh Indonesia.
Deputi Ketua Umum IGI Jasmansyah berharap kerja sama dengan Odysee Education bisa menghasilkan hal yang positif, terutama untuk pengembangan kualitas guru dan pendidikan di Tanah Air. "Pada momen ini juga kami ingin memberikan apresiasi terhadap kinerja para guru sehingga diharapkan bisa memotivasi mereka," jelasnya.