5 'Skill' Digital agar Karir Cemerlang di 2024
- Elastic Creative
VIVA Tekno – Merambahnya penggunaan teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), ke semua sektor di 2024 mengharuskan para profesional untuk memperbarui keterampilan, baik hard maupun soft skill, agar mereka bisa terus mengembangkan dan mengejar kesuksesan karir.
Pemerintah Indonesia menargetkan bahwa tahun depan, terdapat 50 juta orang yang memiliki literasi digital. Literasi mencakup bukan saja kemampuan digital, namun juga pengetahuan atas etika, budaya, dan keamanan digital.
Arvy Egadipoera, Chief Customer Officer Mekari, mengatakan bahwa masuknya teknologi mutakhir ke semua sektor akan mempengaruhi pekerjaan di setiap lini.
Sebab itu, para profesional harus mengembangkan kompetensi digital serta soft skills yang diperlukan untuk beradaptasi di dunia kerja yang semakin berorientasi teknologi.
Para profesional yang berhasil mengembangkan kompetensi digital dan kemampuan lainnya yang membantu mereka beradaptasi ke teknologi akan membuka berbagai peluang untuk menumbuhkan karirnya.
"Sebab itu, para profesional harus melihat perkembangan teknologi dengan pikiran terbuka agar mereka terdorong untuk mengeksplorasi dan mempelajari pengetahuan baru," katanya, Jumat, 24 November 2023. Ia pun menyebut ada lima kompetensi digital yang perlu diasah untuk mengembangkan karir tahun depan.
Natural Language Processing (NLP)
Dikenal sebagai Pemrosesan Bahasa Alami, NLP, adalah kemampuan komputer untuk mengolah kata lisan dan tulis layaknya manusia. NLP banyak digunakan di software AI karena dapat membantu para profesional melakukan berbagai pekerjaan, seperti menyiapkan laporan penjualan dan melayani pelanggan lewat chat.
Karena itu, pemahaman umum akan cara kerja NLP akan membantu para profesional untuk mengoperasikan software AI untuk memperlancar pekerjaan sehari-hari, khususnya yang menyangkut meramu teks.
Analisa data
Penggunaan teknologi oleh bisnis dan konsumen menghasilkan jutaan data yang memuat informasi bermakna. Profesional yang mempunyai kepandaian untuk menganalisis data akan meningkatkan value mereka karena merekalah yang bisa mengekstrak pengetahuan pasar yang diperlukan untuk decision-making. Kunci dari kepandaian menganalisa data terletak pada kemampuan berpikir kritis dan juga rasa ingin tahu yang tinggi.
Cara pikir agile
Teknologi membuat dunia berjalan dengan kecepatan tinggi. Sebab itu, para profesional pun harus turut agile, atau lincah, sigap, dan fleksibel, dalam merespons terhadap perubahan.
Pemikiran agile bersandar pada kapasitas para profesional untuk mengedepankan kolaborasi, komunikasi, dan adaptabilitas saat merespons ke perubahan, dan bukan kekakuan terhadap aturan.
Kepemimpinan adaptif
Setali tiga uang, para profesional yang duduk di posisi kepemimpinan harus menerapkan gaya kepemimpinan adaptif yang mengedepankan kemampuan mengantisipasi kebutuhan dan tren masa depan, berkomunikasi baik dengan tim untuk menggalang dukungan, beradaptasi sesuai umpan balik, dan mengutamakan akuntabilitas agar bisa menjadi pemimpin efektif di era digital.
Kecerdasan emosional
Seperti yang dikatakan, dunia serba teknologi tidak saja menuntut literasi digital, namun juga sikap yang mendukung adopsi teknologi. Di masa di mana banyak komunikasi dilakukan secara online, kemampuan para profesional untuk berempati, mengatasi konflik secara sehat, dan meyakinkan orang untuk berkolaborasi akan memungkinkan mereka untuk membina hubungan positif dengan kolega dan jejaring walau tanpa tatap muka langsung.