Geger Ajakan Boikot Produk Israel, Begini Kata Pedagang Kelontong

Ilustrasi boikot.
Sumber :
  • Pixabay.

VIVA Tekno – Masyarakat yang mengandalkan hidup dari hasil dagangan kelontong atau menjual berbagai makanan dan minuman mengaku resah mendengar adanya ajakan boikot produk Israel oleh pihak-pihak tertentu.

Menteri Israel Larang Masjid Kumandangkan Azan, Jika Nekat Bakal Kena Denda

Mereka khawatir, tindakan tersebut menjadi bola liar yang justru akan menimbulkan fitnah, membuat usaha mereka bangkrut yang akhirnya tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga, termasuk menyekolahkan anak.

Apalagi barang-barang yang mereka jual itu adalah produk-produk yang diproduksi di dalam negeri dan bukan impor dari Israel.

Presiden Iran Telepon PM Irak, Bahas Perkembangan Terkini di Suriah

Peneliti Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, mengatakan aksi boikot produk Israel justru akan berdampak terhadap masyarakat.

"Boikot hanya akan merugikan ekonomi kita dan membuat tenaga kerja yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang produk-produknya diboikot banyak yang menganggur,” kata dia.

Kelaparan di Gaza Makin Parah, UNRWA Stop Kirim Bantuan lewat Kerem Shalom

Heri mengatakan ada cara lain yang bisa dilakukan untuk memprotes aksi kekerasan Israel terhadap warga Palestina selain boikot produk. Misalnya, menyerukan agar Israel segera menghentikan aksi militernya ke Palestina.

"Karena, restoran-restoran atau perusahaan yang mereknya dari Amerika atau negara yang disebut sekutu Israel, bahan bakunya tidak langsung dikirim dari sana tapi dari sini (dalam negeri) juga. Industrinya sudah dilokalisasi semua," tutur Heri.

Air minum dalam kemasan

Photo :
  • Wikimediacommons

Di sisi lain, ajak boikot produk Israel membuat para pedagang kelontong khawatir. Ucok, yang sehari-hari menjual sembako dan berbagai makanan dan minuman termasuk air minum dalam kemasan (AMDK) atau galon di daerah Cisalak, Depok, Jawa Barat, contohnya.

Ia mengaku usaha grosir yang sudah dirintis dengan susah payah sejak dua tahun lalu bisa 'goyang' gara-gara ajakan boikot produk. "Kalau mengajak masyarakat memboikot dan tidak mau membeli makanan dan minuman, terutama air galon Aqua, maka saya tidak bisa lagi mengirim uang ke keluarga di kampung karena tidak ada biaya," akunya.

Padahal, lanjut Ucok, penjualan air galon termasuk paling banyak dibeli masyarakat. Sebagai umat Muslim, ia juga tidak setuju dengan apa yang dilakukan Israel terhadap masyarakat di Palestina. Namun, jangan melakukan aksi boikot produk tapi pakai cara lain.

"Kita bisa membantu dengan mendoakan atau ikut menyumbang. Janganlah melakukan aksi boikot yang justru akan merugikan kami yang hanya mengandalkan hidup dari hasil jualan," jelas Ucok.

Hal senada juga disampaikan Parmin, yang berjualan kelontong di daerah Pancoran Mas Depok. Ia resah penghasilan warungnya yang dirintis sejak empat tahun lalu dari berjualan sembako dan bahan pangan, termasuk berbagai merek AMDK atau air galon, bisa merosot karena adanya ajakan boikot.

"Jualan air galon saya termasuk ramai pembeli. Sampai-sampai kehabisan stok, apalagi saat musim panas sekarang ini. Penghasilan juga lumayan. Jadi, saya mohon jangan ada aksi boikot-boikot. Pedagang kayak saya kan jadi pihak yang dirugikan," tegas Parmin.

Ilustrasi konsumen/pelanggan.

Photo :
  • Pixabay
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya